Klaim atas suatu kebenaran mutlak haruslah mendapat stempel approval dari surga yang berupa mukjizat. Tanpa stempel yang demikian tentu saja klaim-klaim yang semacam itu patut diragukan kebenarannya. Demikian juga klaim sebagai utusan dari Tuhan memerlukan bukti yang semacam itu.
Mukjizat adalah sst yang objektif, artinya peristiwa atau hal tsb tidak bisa dibantah oleh semua orang. Contohnya adalah mukjizat yg dilakukan o/ Musa yg membelah laut merah, terjadi di hadapan jutaan orang. Dmk pula mukjizat2 yg dilakukan Yesus tdk bisa dibantah bahkan oleh para pembencinya sekali pun. Sesuatu yg dianggap mukjizat oleh segolongan orang sedang bagi golongan lain bukan mukjizat artinya itu memang bukan mukjizat.
Dan yang juga sangat penting adalah adanya banyak saksi mata. Semua mukjizat yang dilakukan Yesus dan dilaporkan dalam kitab-kitab Injil. disaksikan oleh banyak sekali saksi mata. Malah sesungguhnya boleh dikatakan seluruh bangsa Israel pada waktu itu adalah saksi dari semua perkataan-perkataan yang diucapkan dan perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh Yesus. Dan karena kitab-kitab Injil ditulis pada waktu generasi itu masih ada maka orang harus berpikir seribu kali jika pada waktu itu hendak menambah-nambahkan cerita fiktif kepada peristiwa-peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi, dan kepada ucapan-ucapan yang dikatakan oleh Yesus, sebagaimana tertulis dalam kitab-kitab Injil tersebut.
Barulah setelah generasi para saksi mata ini meninggal muncullah injil-injil lain yang menceritakan perkataan-perkataan dan mukjizat-mukjizat yang tidak tertulis dalam kitab-kitab Injil yang mula-mula dan yang sudah diakui oleh jemaat. Sebagai contoh ada injil-injil dari kelompok kepercayaan tertentu yang disebut kaum Gnostik, yang menambah-nambahkan cerita-cerita mukjizat yang dilakukan oleh Yesus. Misalnya ada dalam injil-injil itu ada cerita-cerita mengenai Yesus yang pada waktu masih bayi sudah bisa berbicara; juga ada cerita bagaimana Yesus menciptakan burung-burung dari tanah liat. (baca buku 'Menguak Injil-Injil Rahasia' karangan Deshi Ramadhani, SJ). Demikian pula sesudah berlalunya jaman para rasul berlalu muncul Basilides, seorang bidah yg ditolak o/ jemaah, menulis bahwa ada seseorang menggantikan tempat Yesus disalib ; dan Yesus menyaksikan semua itu dengan tersenyum!
Injil-injil semacam ini baru muncul setelah jaman generasi para rasul dan para saksi mata sudah berlalu, sesudah semua kitab Perjanjian Baru, yang tetap terpelihara sampai sekarang, ditulis. Tentu saja kitab-kitab injil yang semacam itu ditolak oleh jemaat.