Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Apakah Tol Laut Masih Efektif?

6 Oktober 2023   00:55 Diperbarui: 6 Oktober 2023   16:36 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jasa Tol Laut (Dokumentasi pribadi)

Selain itu, hasil identifikasi menunjukkan biaya transaksi ekonomi yang tinggi dalam sistem logistik maritim sangat dipengaruhi oleh faktor infrastruktur pelabuhan, ketidakpastian muatan, cuaca, perilaku, skala ekonomi pulau, dan regulasi.

Permasalahan berikutnya ialah belum maksimalnya pemanfaatan tol laut oleh pengusaha lokal. Kapal yang terparkir lama tersebut mengindikasikan adanya ketimpangan timbal balik pengiriman antar daerah.

Kapal jasa tol laut kadang harus menunggu berminggu-minggu untuk melakukan pelayaran kembali ke daerah Jawa. Padahal salah satu fungsi adanya jasa ini ialah adanya timbal balik pengiriman barang dari dan daerah asal. Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pelayaran seimbang. 

Saya masih ingat betul kala salah satu surat kabar mengungkapkan, kapal tol laut yang hendak kembali ke Surabaya memiliki muatan yang tidak full alias hanya setengah dari volume angkut kapal tersebut.

Tentu ini menjadi salah satu kelemahan tersendiri. Meski dampak yang diberikan tol laut tidak memberikan efek pada penurunan harga komoditas tetapi di sisi biaya pemuatan barang masih cukup murah sebab dibiayai dengan pola subsidi.

Kendala ini terletak pada kelemahan pemerintah daerah melakukan sosialisasi pemanfaatan jasa tol laut. Saya sendiri hampir tidak mendapatkan informasi sosialisasi seperti ini. Bahkan saya yakin ranah kebijakan pun turut luput diperhatikan.

**

Pada dasarnya kehadiran tol laut adalah program yang perlu didukung penuh. Tetapi jika permasalahan-permasalahan yang mendasari tidak segera ditindaklanjuti maka bukan tidak mungkin program ini hanya menjadi program belaka dan tidak memberikan dampak apa-apa. (sukur dofu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun