Mei 2023, di bawah kolong langit Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur nan indah, 10 pemimpin Negara-negara Asia Tenggara bertemu di KTT ASEAN ke-42. Kehangatan terpijar dari setiap pertemuan maupun jamuan yang disuguhkan tuan rumah Indonesia. Beberapa momen tertangkap.  Pemimpin Negara yang memakai kain tenun khas Indonesia dan kopi manggarai yang menyita perhatian delegasi  ASEAN (1).Â
Paling mendalam bagi saya ialah, ketika para pemimpin ASEAN bergandengan tangan. Tampak makna kekeluargaan, keharmonisan dan kekuatan.  Berlayar bersama Kapal Pinisi Ayana Lako Dia; semoga selamat sampai tujuan, juga dimaknai sebagai berlayar bersama menuju kemakmuran. Cita-cita  ASEAN menjadi epicentrum of growth
Rangkaian pertemuan tersebut melahirkan beberapa kesepakatan, salah satunya di bidang ekonomi dan keuangan yakni Regional Payment Conectivty (RPC) dan Local Local Currency Settlement (LCS).Â
Cross Border Transaction merupakan transaksi keuangan dalam penyelesaian perdagangan bilateral. Â Menurut Bank Indonesia, nilai pembayaran lintas Negara dari $127.8 Triliun di tahun 2018 menjadi $156 triliun pada Tahun 2022.(2). Sementara Bank Of England memprediksi peningkatan transaksi bisa mencapai250 Triliun USD pada tahun 2027.
Namun biaya konversi yang tinggi, keterlibatan perantara memengaruhi waktu pemrosesan, akses terbatas dan rendahnya transparansi masih menjadi kendala di seluruh dunia. (JP Morgan, 2022).
Salah satu teman saya, eksportir produk briket dan gula semut, pernah menghadapi transaksi hampir seminggu lamanya. Ia  harus bolak-balik bank guna memastikan sudah sejauh mana tahap penyelesaian transaksi. Menurutnya, dalam pemrosesan banyak entitas-entitas  terlibat sehingga transaksi menjadi lama, aturan perpajakan hingga perbedaan waktu antar Negara asal dengan Negara tujuan di mana bank beroperasi.
 Efisiensi menjadi barang mahal dalam sistem pembayaran seperti ini. Tentu kondisi keterlambatan juga berimplikasi pada proses manajemen dan produksi.
Transaksi pembayaran lintas batas yang efisien, cepat, murah dan dapat diakses dengan mudah kemudian menjadi prioritas G20. Indonesia sebagai Presidensi G20 kemarin turut dalam pengembangan  cross border payment. Bank Indonesia melakukan berbagai penguatan ekonomi digital yang inklusif dan terintegrasi terutama di kawasan dengan mendorong konektivitas pembayaran di kawasan .(4)
Potensi dan Tantangan ASEAN
Asia Tenggara merupakan kawasan ekonomi peringkat ketiga di Asia serta kelima di dunia. PDB mencapai US$3,2 triliun  tahun 2019 dan diprediksi tumbuh 6,0% pada tahun 2023.. Bahkan di tengah pandemic, investasi mampu tumbuh sebesar US$174 miliar  tahun 2021 dengan sektor keuangan menjadi yang tebesar yakni  22% atau  US$57 miliar (Investmen Asean, 2023)