Lalu berapa lama yang seharusnya siswa di kelas?Â
Dalam Studi Education at Glance : OECD Indicator, waktu pengajaran wajib untuk siswa sekolah dasar rata-rata 807 jam per tahun, sedangkan siswa sekolah menengah pertama menerima rata-rata 116 jam lebih banyak dari pendidikan wajib per tahun daripada siswa sekolah dasar (923 jam). Â
Durasi ini dibagi dengan presentase mata pelajaran dominan yakni membaca, menulis, sastra dan matematika sebesar 42% bagi siswa sekolah dasar dan menengah pertama hanya 27%. artinya semakin tinggi, waktu yang dihabiskan siswa semakin sedikit. (2)
Jumlah waktu merupakan hubungan yang konsisten dengan kompetensi siswa. Semua tergantung dari bagaimana seorang guru berinteraksi.Â
Seperti Amerika dimana kebanyakan siswa sekolah dasar hingga menengah menghabiskan lebih banya waktu di luar kelas dengan pelajaran antraktif.Â
Penambahan waktu pelajaran memang memberikan efeksitivitas dalam peningkatan pengetahuan. Namun tidak semerta-merta mengabaikan faktor biologis siswa.Â
Yap, sebuah fakta menarik seperti  tulisan Paul Kelly dalam The Conversation, bahwa anak sekolah sangat sulit bangun pagi dengan berbagai alasan seperti begadang. Sehingga jam sekolah harus disesuaikan dengan remaja yang bangun lebih siang seiring bertambahnya usia.
Tentu ada benarnya. Bangun terlalu pagi atau sekolah pagi biasanya menjadi keluhan tersendiri. sebab, rasa kantuk begitu dirasakan. Impilkasinya tentu, tidak menyerap pelajaran dengan baik.
Keetimbang menerapkan sekolah awal lebih baik memperbanyak program bimbingan belajar.Â
Dalam penelitian Wedel 2021, ia menemukan tambahan waktu menghasilkan peningkatan 0,03 berdasarkan nilai ujian semua negara. Â Temuannya juga, justru efektifitas waktu pengajaran tidak berpengaruh signifikan di Negara Berkembang. Meskipun sudah diajar oleh guru profesional.
 Menambah waktu pelajaran dengan rogram bimble bagi saya merupakan sebuah perkara penting terutama di daerah-daerah yang masih rendah kualitas pendidikan.Â