Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menakar Perkembangan Ekonomi Pasca Sail Tidore

29 November 2022   14:35 Diperbarui: 29 November 2022   14:48 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tarian Daerah (FB:Fuad at)
Tarian Daerah (FB:Fuad at)

"Lalu apakah pelaksanaan Sail Bisa Menggenjot pertumbuhan Ekonomi? ,"

Bisa iya bisa tidak. Pelaksanaan Sail bukan baru pertama dilaksanakan di Maliku Utara. Terhitung sudah dua kali. Pertama di Kabupaten Morotai dan Kedua di Kota Tidore.

Berkaca dari pelaksanaan Sail Morotai tahun 2012 silam, pertumbuhan justru stagnan. Terutama di bidang pariwisata.

Parawisaya menjadi sangat penting kiranya saat ini dalam mengembalikan kepercayaan dan dominasi pariwisata pasca Pandemi. Akan tetapi jika hanya sekedar acara seremeni belaka maka hal itu bakal menjadi sia-sia.

Penerjun Payung (FB: Fuad at)
Penerjun Payung (FB: Fuad at)

Pasca Sail Morotai tidak banyak perkembangan yang berubah terutama dalam jangka panjang. Dalam janhka pendek memang berfek. Banyak program yang dilakukan dalam mendukung potensi pariwista lokal. Seperti pembangunan infrastrukur, manajemen hingga promosi.

Namun seiring perjalanan semua terbengkalai. Tidak terurus dan pariwisata mati. Beberapa memang hidup namun pengelolaan bersifat privat. Sementara masyarakat sebagai pemilik hak kadang tidak dilibatkan dalam rencana pembangunan pariwisata. Terpinggirkan.

Kawasan Ekonomi Khusus memang lahir dari perhelatan Sail Morotai akan tetapi dalam pengelolaannya masih belum optimal. Menurut penelitan teman saya, tumpang tindih rencana dan data terjadi antara pihak swasta dan pihak pemda.

Dokpri
Dokpri

Lalu bagaimana dengan Sail Tidore?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun