Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Batu Angus, Wisata Geopark Potensial di Maluku Utara

12 November 2022   12:47 Diperbarui: 12 November 2022   13:11 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jalan masuk dan kondisi jalan (sumber : Hilman Idrus. Kompasiana.com)

Sarif Robo (32 Tahun) sangat mencolok diantara narasumber yang hadir dalam sesi dialog  Bacarita Kampong “Geopark Batu Angus”.  

Sarif berada diantara tokoh terkemuka di Kota Ternate. Penampilannya biasa saja. Namun melihatnya dari jauh, orang sudah pasti mengenalnya dengan sangat gampang. 

Begitupun dengan saya, mengenalnya ketika sama-sama menempuh pendidikan Strata Dua di Institut pertanian Bogor tahun 2016 silam.

Fisiknya kecil, namun pemahaman dan motivasinya melakukan perubahan patut diacungi jempol. Sebab, semenjak kembali menimbah Ilmu di Institut Pertanian Bogor, Sarif yang juga berprofesi sebagai Dosen di Fakultas Pertanian Universitas Khairun Ternate ini menjadi sosok yang sangat aktif mengkampanyekan potensi desanya.

Sarif Robo, Dua dari kiri bersama beberapa tokoh Akademis, politisi dan Unsur Pemerintah (Dok. Asgar Saleh)
Sarif Robo, Dua dari kiri bersama beberapa tokoh Akademis, politisi dan Unsur Pemerintah (Dok. Asgar Saleh)

Bacarita Kampong pada tahun 2020, awal Sarif melibatkan diri dalam kampanye pariwisata desanya, Kelurahan Kulaba. Pertemuan perdana itu, Sarif di dapuk menjadi pembicara sebagai pemuda asli desanya.  Keterwakilan pemuda desa Kulaba. 

Potensi desa yang belum optimal dimanfaatkan membuatnya ambil bagian dalam gerakan perubahan. Harapannya, perekonomian desa utamanya “bibi-bibi” dengan UKM rumahan mampu tumbuh pesat. Pariwisata berkelanjutan dan unik menjadi jawabannya.  Sebab, selama besar dan tumbuh di Kulaba, potensi pariwisata belum terkelola dengan baik, sistematis, terkonsep dan berkelajutan.

Potensi desa sebagai berkah wilayah pesisir yakni pantai Kulaba, ikon terkenal desa  tak cukup memberikan andil bagi ekonomi warga desa. Proses pengelolaan masih biasa saja. Sarif ingin potensi lain dikembangkan yaitu Batu Angus. Anugerah dari Tuhan bernama geologi. Bekas Lava letusan Gunung Merapi Gamalama, Kota Ternate.


Batu Batu Angus  adalah batu yang mengeras akibat lelehan Lava gunung api. . Fenomena ini diketahui terjadi sejak tahun 1737, yang kemudian membentuk Batu Angus di Kulaba. Kemudian tahun 1763 membentuk Batu Angus di Tubo Tugurara, dan tahun 1907 membentuk Batu Angus di belakang Bandara Sultan Babullah hingga Tarau, Kecamatan Ternate Utara.(baca Kompas).  

Penelitan Awal et.,al (2020) dengan judul "The Phenomenon of existence Batu Angus on the Eastern Slopes of Mount Gamalama Ternate island North Maluku, Mengungkapkan Gunung Gamalama mengalami beberapa kali letusan. Mulai dari tahun 1538, kemudian  tahun 1687,  pada tahun 1772, dan tahun 1775 . Pada tahun 1839 dan 1843,  1864. Satuan Sedimen Batu Angus Gunung Gamalama terjadi pada tahun 1907.

Batu Angus merupakan berkah bagi Kota Ternate. Batu yang terbentang dari kaki Gunung Gamalama  hingga ke pesisir sebelah utara kota, Kulaba, Bula dan Sango ini sampai ke pantai. Memberikan manfaat ekonomi salah satunya di sektor pembangunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun