Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sampah Penghuni Pantai

25 Oktober 2022   16:08 Diperbarui: 30 Oktober 2022   10:48 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keadaan akan parah jika musim hujan. Ketika material hasil tebangan di hutan mulai terbawa ke dataran rendah. Ke pantai. Jika sudah begini, auto seluruh pantai dan laut jadi coklat pekat.

Pembukaan lahan perkebunan seiring bertambahnya penduduk desa adalah sebuah keniscayaan kondisi ini terjadi. 

Sampah kiriman tentu lebih ganas lagi. Ketika gelombang laut sedang berprahara, dalam dua atau tiga hari, maka selesailah sudah sampah itu berakhir di pantai. Sampah kiriman dari kota sekitar rupanya sampai sekarang masih menjadi pekerjaan rumah.

Dokpri
Dokpri

Upaya edukasi mahasiswa dan kebijakan menyiapkan tempat sampah oleh pemdes tak pernah berhasil. Tempat sampah yang dialokasikan dari dana desa itu selalu berkahir di pantai dengan kondisi rusak. 

Awal-awal emmang berhasil, warga membuang sampah ke tempat yang disediakan. Namun upaya selsjutnya ialah, tetap saja dibuang ke pantai.

Tentu bagi saya, banyak faktor menjadi pemicu. Selain dari kondisi geografis pesisir dan kepulauan, kesadaran masyarakat, juga karena pembanguan yang mengakibatkan ketimpangan. Tida merata pembangunan setiap  pulau-pulau di Maluku Utara. 

Fokus pembangunan masih di kota. Walaupun permasalahan sampah tetap menjadi momok utama yang tak kalah habisnya.  (Sukur dofu-dofu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun