Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemuda dan Literasi Pesisir

25 Oktober 2022   00:38 Diperbarui: 25 Oktober 2022   12:46 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Faisal, sosok pemuda kreatif (dok. Faisal)

Memberikan materi menulis di salah satu komumitas literasi (dok. Faisal)
Memberikan materi menulis di salah satu komumitas literasi (dok. Faisal)
Kehidupan di desa tidak membuatnya hilang komunikasi dengan teman-temannya dulu di Perguruan Tinggi. Walau di desa, ia mampu melakukan komunikasi karena ketersediaan internet cepat di desa.

Dari situ pulah karya-karya yang ditulis oleh Ical kemudian menginspirasi beberapa kawan dan membentuk sebuah komunitas menulis. Ical sendiri dalam sebulan bisa menemui mereka untuk berbagi pengalaman. 

Komunitas ini belakangan cukup banyak mengeluarkan karya utamanya fiksi. Keaktifan komunitas menulis ini membawa mereka selalu terpanggil mengisi acara-acara literasi.

***

Pemuda dan murid di Rumah Baca (dok Faisal)
Pemuda dan murid di Rumah Baca (dok Faisal)

Ical bagi saya adalah pemuda pejuang. Di tengah ketertinggalan baik infrastruktur, dan banyaknya pemuda yang memilih jalur utama, ia tidak demikian. 

Perjuanganya membumikan literasi di pesisir sejengkal demi sejengkal dilakukan. Mengajak serta para pemuda, warga hingga mahasiswa. 

Saat ini, gerakan dari kreativitas pemuda mulai menampakan hasil. Aktivitas yang mereka lakukan dengan memanfaatkan platform media sosial dengan internet cepat telah menarik minat Desa untuk bekerjasama mengembangkan perpustakaan desa.

Gagasan itu lahir dan dalam tahap pembangunan. Tentu bukan pekerjaan muda bagi Ical dan pemuda lain. Perpustakaan desa tentu memiliki ranah yang berbeda. Namun satu yang pasti, kehadiran perpustakaan itu setidaknya dapat mengobati kelangkaan buku di desa. 

Harapannya sederhana, yakni warga, mahasiswa, dan siswa dapat memperoleh sumber primer utama bahan bacaan agar budaya literasi di peisisir dapat terbentuk. (Sukur dofu-dofu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun