Saya memimpikan ada sebuah sistem dari pusat hingga daerah yang terintegrasi dalam hal akses, perizinan dll. Walaupun saya paham hal tersebut sedikir ribet karena kebutuhan, visi dan misi, karakter setiap daerah berbeda.
Apapun itu, perjalanan menjajal Jawa-Bali memberikan saya banyak pandangan. Sebagai orang timur, melihat akses jalan penghubung dengan segala jenis moda transportasi tentu membuat iri. Namun itu mulai terbuka ketika masuk lebih dalam.
Transportasi dan jalan penghubung memang tersedia, akses kemana-mana bisa dijangkau namun tak lepas dari biaya-biaya yang harus dikeluarkan.
Sementara dalam gambaran saya, atau umum di daerah timur, pembangunan yang condong ke tengah sepertinya harus dipikur-pikir kembali.Â
Masih banyak hal kesejateraan yang menjadi kisah klasik bersama. Jauh ke dalam, jauh pula diketahui bahwa manusia, pembangunan dan ekonomi rupanya hampir sama setiap daerah.Â
Satu yang tertangkap dari pandangan dan obrolan ialah, betapa Covid mempengaruhi segalanya. Di beberapa kabupaten kota, itu sangat nampak terlihat. Gairah ekonomi melemah. Tak banyak aktivitas konsumsi yang terjadi.
Karakter wilayah menjadi bagian berikutnya yang menarik. Ada yang tumbuh pesat ada pula yang biasa saja. Walaupun dalam kacamata PAD capaiannya begitu tinggi. Bersambung (Sukur dofu-dofu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H