Penyesalanku hanya pada omong kosong meminangku. Kenapa ia harus bersandiwara dengab menemui orang tuaku? Aku yang polis ini bakal meleleh jika demikian perlakukannya.Â
*
"Sungguh aku tak percaya lagi. Maaf ya, jika kau serius temui orang tuaku. Minta restu dan atur jadwal pernikahan," Ia diam saja.Â
"Walaupun kamu harus cukup bekerja keras  lantaran aku masih belum bisa move on dari mantan kekasih bejatku  Aku akan menerima pinanhanmu jika kau berhasil menggantikan posisinya. Tetapi jika tidak, mohon maaf, aku harus rela menunggu yang lain,"
Dan, iamasih tetap diam.... (sukur dofu-dodu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H