Pupur sendiri di dalam kebanyakan suku di Indonesia cukup banyak. Perbedaannya hanya pada bahan-bahan yang digunakan. Lebih di artikan jamu buat wajah.
Di desa saya, pupur dipakai dalam banyak aktivitas. Utamanya berkaitan dengan aktivitas fisik di luar rumah. Ke kebun, di hajatan utamanya bagi ibu-ibu yang bertugas di dapur atau hal-hal yang bersingungan di dapur dalam acara-acara gotong royong, hingga merawat wajah.
Bedak satu ini hampir pasti bisa ditemukan pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari ibu-ibu, gadis remaja, lelaki dewasa. Penggunaan pupur dilakukan agar wajah menjadi bersih serta paling utama ialah melindungi wajah dari paparan terik sinar mentari.
Ibu-ibu, adalah konsumen paling tinggi pada produk gilingan sendiri ini. Mereka bisa memakai seharian. Bahkan tak jarang menemukan mereka di hutan dengan pupur tebak yang menmpel.
Bagi remaja, pupur adalah produk pemutih dan pembersih wajah serta obat luka utamanya bokek di wajah. Terutama ketika serangan jerawat menghantam. Bisa dikata, satu produk mengatasi ribuan masalah.
Bahan-bahan yang terkandung didalamnya bisa seragam antara satu dengan yang lain. Walau perbedaannya hanya satu dua bahan. Beras adalah bahan utama dalam proses pembuatan pupur. Khasiat beras memang tak bisa diragukan lagi.
Saya sendiri, membuktikan khasiat makan pokok satu ini. Dulu ketika remaja, dari SMP hingha kuliah, saya tak pernah lepas menggunakan air bekas cucian beras pertama buat muka. Endapan dari rendaman air beras itu, saya pakai setiap hari. Walau bauhnya memang agak sedikit menggangu.
Alhasil, hingga umur segini, saya tak pernah menghadapi masalah rimbunnya jerawat yang menyeranh wajah. Hanya satu dua jerawat yang bersize besar. Kondisi akan berbeda jika saya memakai produk pembersih wajah moderen, sekali pakai timbul di mana-mana. Tentu tergantung karakter wajah.
Selain beras, ada juga kunyit daun bayam berduri, dan beberapa bahan lain. Semua bahan ditumbuk dan giling lalu dicampur. Kemudian dibentuk bulat seperti kelereng yang bisa dipakai buat dua sampai tiga orang.
Proses pembuatan pupur berbeda setiap daerah utamanya di Maluku Utara. Antara desa saya di Kabupaten Halsel berbeda dengan Kota Morotai Maluku.