Kedua, jika mereka berada di desa terpencil, ikan akan dijajakan dari desa ke desa dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor.
Rutinitas para istri nelayan ini terus dilakukan setiap kali para suami pulang melaut. Persiapan demi persiapan dilakukan penuh "cinta dan ketulusan".
Ketika suami mereka akan melaut, bekal-bekal sudah disiapkan sedari dini hari. Bangun lebih awal, meyalakan api, menanak nasi, memasak lauk. Menu nelayan itu sederhana saja, tidak muluk-muluk.
Nasi, ikan dan sambal saja sudah cukup mewah untuk pengganjal perut ketika berada di atas laut.
Ketika suami sudah pergi melaut. Istri tak diam saja di kamar bermain handpone atau sekedar leha-leha di depan televisi. Mereka biasanya akak ke hutan, atau ke kebun memanen pala atau sekedar mencari sayuran untuk di masak malam nanti.
Di kebanyakan desa pesisir, kebanyakan nelayan nyambi juga sebagai petani. Utamanya nelayan handline. Kegiatan melaut giat dilakukan bila belum ada panen besar. Jika sudah panen besar biasanya mereka rehat sebentar untuk melaut atau jika kondisi laut sedang buruk maka mereka akan menengok kebun-kebun mereka.
Saat siang menjelang atau sore para istri ini biasanya sudah pulang dan menyiapkan makanan bagi anak-anak mereka yang baru pulang bersekolah.Â
Ada satu keunikan di desa. Semua orang bersaudara. Sehingga jika para orang tua belum pulang ke rumah, anak-anak bisa makan di rumah saudara ayah atau ibunya. Bahkan tidur hingga nanti orang tua mereka pulang. (Akan dibahas pada artikel berikutnya)
Bagi saya, peran istri nelayan sungguh sangat krusial dalam keberlangsungan kehidupan mereka sebagai nelayan. Dari mereka, kebutuhan dan jaminan ketersediaan dan asupan pangan bagi anak dapat terjamin.
Istri nelayan masuk kategori ini. Pahlawan gizi bagi rumah tangga dan penggerak ekonomi keluarga. Semuanya diatur sedemikian rupa walau pendapatan tak menentu.Â
Dalam beberapa penelitian, peran krusial istri nelayan mempunyai banyak dampak. Di masa pandemi saja menurut Soputan et.,al (2020) semua peran istri sangat mendukung perekonomian keluarga nelayan. Peranan Kontribusi pendapatan istri terhadap total pendapatan rumah tangga adalah sebesar 24,04% (Firdaus dan Rahardian, 2017).