Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Partai Politik, Dulu dan Sekarang

3 Agustus 2022   15:48 Diperbarui: 4 Agustus 2022   07:25 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai baru minim finansial dan sosok tokoh selalu hilang dengan sendirinya. Sementara ketokohan yang kuat membawa partai berjalan dengan baik. 

Begitupun dengan pendidikan politik di era reformasi yang mulai cukup membaik. Masyarakat sudah mulai ditempa oleh keterbukaan informasi sebagai landasan perpolitikan mereka.

Pada pemilu 2024 salah satu urgensi yang menjadi perhatian adalah keterlibatan banyak partai dalam proses pemilu. Berkaca dari pemilihan sebelumnya yang bagi saya amburadul karena memakan korban jiwa, pandangan perampingan keterlibatan partai kemudian menjadi wacana serius. 

Bisa saja banyak partai karena itu hak demokrasi tetapi perbaikan sistem perlu dilakukan secara dini. Mekanisme pemilihan serempak tentu saja menguras banyak sumber daya. Baik penyelenggara hingga dukungan finansial.

Terlalu sedikit partai tidak ideal karena sama saja mengabaikan fakta demokrasi dan tak lari dari jiwa Orde Baru. Sementara terlalu banyak partai juga tidak efisien dalam proses penyelenggaraan yang belum didukung oleh sistem memadai. Akan ada lost anggaran yang begitu banyak hanya untuk menyelenggarakan pemilu.

Lantas bagaimana solusinya?

Bagi saya penguatan sistem dari hulu ke hilir sangat penting. Penyelenggara pemilu harus ketat sejak awal. Atau sejak awal verifikasi partai yang saat ini gencar dilakukan.

Penyelenggara harus ketat melakukan tahapan verifikasi partai mulai dari DPP, DPD, DPW, DPC hingga ranting partai. Verifikasi administrasi yang dimulai saat ini harus dipastikan bahwa dokumen-dokumen yang terupload sungguh benar adanya. 

Data-data kepengurusan yang dimasukan adalah benar-benar pengurus aktif dan tidak hanya sebagai formalitas kelengkapan berkas. Ini lantaran banyak partai yang hanya sekedar memasukan nama dengan meminta KTP atau kesediaan seseorang masuk partai atau tidak.

Setelah verifikasi selesai, pemilu berjalan, orang-orang ini justru tidak terlibat sama sekali. Saya punya banyak pengalaman soal hal-hal ini. Ditawarkan masuk partai semudah menawarkan ikan di pasar.

Proses verifikasi yang ketat dapat memangkas jumlah parpol yang tidak lengkap secara administrasi adalah upaya perampingan keterlibatan partai politik dalam pemilu. Tidak pandang bulu mau partai besar atau kecil semua harus disamaratakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun