Setelah prosesi selesai, kedua mempelai langsung duduk di meja makan panjang. Kemudian pengantin wanita akan berdiri berjalan membagikan pinang, siri dan kapur kepada ibu-ibu yang hadir dalam acara tersebut.
Pengantin pria juga berkeliling namun tidak membagikan pinang, kapur dan siri, melainkan membagikan rokok kepada pria-pria dewasa.
Makna pencucian kaki khususnya kepada pengantin perempuan diharapkan  setelah perempuan masuk di keluarga laki-laki, dia bisa beradaptasi dengan kebiasaan keluarga barunya tersebut.
Itulah sedikit keunikan dari proses unduh mantu yang masih terawat hingga saat ini. Terutama bagi suku Tobelo-Galela (Togale). Proses unduh mantu ini dimulai dengan melakukan banyak persyaratan adat.Â
Tentu, prosesi adat ini selalu mempunyai makna yang dalam pada unsur kehidupan sosial suku Togale. Layaknya prosesi adat lainnya di berbagai suku di Indonesia.
Di Timur, selain unduh mantu, pernikahan menerapkan berbagai tradisi di antaranya Saro-Saro, hingga keunikan berbagi duit. (Akan dibahas pada artikel berikut).
(sukur dofu-dofu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H