Komando memegang peranan penting. Ia selain mengatur bagaimana setiap gerakan tarian togal dilakukan juga wajib melantunkan pantun dan kata-kata.
Komando atau mandor adalah wajib memiliki banyak kosakata tentang cinta, kehidupan dan kepulangan atau akhir hidup; tentang manusia yang suatu saat bakal kembali.
Ketika kata-kata cinta dilantunkan, orang-orang biasanya bersorak. Mengingat masa muda mereka yang dipenuhi kisah-kisah cinta yang dijalani. Ketika lanutunan kehidupan dan kematian menggema, air mata kadang menetes.Â
Dada terasa sesak mengingat setiap hasta kenangan orang-orang yang dicintai yang telah dipanggil lebih dulu. Tentang mereka; orang tua, kakek, nenek hingga kerabat.Â
Tak terbendung rasanya ketika mandor melantunkan itu. Baik pria atau wanita kadang sesak menahan tangis.Â
*
Itulah tradisi Mopodo epe. Sebuah tradisi yang tidak selalu dilakukan setiap bulan atau setiap tahun. Tradisi ini dilakukan tak menentu. Sehingga sekali dilakukan, tak terhitung banyaknya warga yang pulang ke desa.Â
Menikmati lantunan togal yang ketika berada di luar daerah tidak selalu ditemhkan. Togal akan mengingatkan tentang siapa manusia sesungguhnya. Apa filosofi cinta dan bagaimana seseorang akan kembali.Â
Selain itu, Togal adalah jiwa bagi setiap orang di Suku Makian, Maluku Utara. Kemanapun kaki melangkah, di manapun seseorang berada, togal selalu menjadi kehidupan dari jiwa yang hidup (sukur dofu-dofu)
Nb