Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mopodo Epe, Tradisi Memanggil Pulang Para Perantau

17 Juli 2022   05:34 Diperbarui: 18 Juli 2022   08:08 1850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
persiapan oleh warga desa (Dokumentasi Pribadi)

Mopodo epe diambil dari bahasa suku kami, suku Makian Luar yang memiliki makna kembali pulang ke desa. 

Ino te mo polu-polu ene; pulang dan berkumpul bersama adalah konsep sesungguhnya dari Mopodo Epe. sebuah konotasi kehangatan, kekerabatan, dan kekeluargaan. Keluarga yang dekat dan jauh di seluruh kota di Indonesia akan pulang ke desa dan menikmati sajian kehangatan bersama keluarga di desa.

Memungut kembali ingatan masa lalu, hingga menemui keluarga-keluarga yang tak pernah ditemui sepanjang hidup mereka. Utamanya bagi anak cucu yang telah jauh memiliki garis keturunan.

Konsep paling tinggi dari Mopodo Epe dan Ino Te Mo polu-polu ene adalah kembali ke asal dari mana mereka memulai kehidupan. Asal atau tanah dodomi bahasa timur. Warga desa akan memanggil keluarga yang jauh di seberang lautan untuk kembali pulang.

Rapat Persiapan warga desa (Dokumentasi Pribadi)
Rapat Persiapan warga desa (Dokumentasi Pribadi)

Guna menyambut mereka, tradisi Togal diselenggarakan. Togal sebagai jiwa suku Makian memainkan peran dan seni kehidupan yang dalam. Lewat Togal, rajutan kehidupan yang tercerai-berai mengikat menjadi satu ikatan kekeluargaan. 

Kesenangan dan kesedihan berbaur menciptakan keharmonisan. Ibarat air yang mampu menghilangkan dahaga, Togal mampu menghilangkan prahara kehidupan yang kompleks.

persiapan oleh warga desa (Dokumentasi Pribadi)
persiapan oleh warga desa (Dokumentasi Pribadi)

Persiapan demi persiapan dilakukan warga desa. Di mulai dengan rapat bersama, selebaran sebagai medium informasi digalakan, dilanjutkan dengan pembersihan desa seperti pengecetan pagar, pembersihan selokan dll.

Tahap paling penting adalah persiapan panggung, berlatih menari Tarian Togal sesuai dengan adabnya atau keasliannya, persiapan konsumsi dan yang paling utama ialah berlatih memainkan alat musik togal seperti fiol, juk, dan gendang.

Acara ini biasanya dibalut dengan selamatan kampung. Sebuah tradisi meminta berkah atas keselamatan, kemakmuran, dan kejayaan desa. Upacara adat ini biasanya dipimpin oleh pemuka agama dengan memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun