Satu hal yang pasti, untuk pohon kenari berumur di atas 20 tahun perlu nyali yang besar. Biasanya tak sembarangan orang yang memetik. Dibutuhkan jasa orang lain yang berpengalaman dengan sistem bagi hasil (50:50).
Tak jarang pula, proses pemetikan ini memakan korban. Sudah banyak warga di desa saya yang celaka. Baik patah-patah hingga kehilangan nyawa.
Setelah kenari dipetik kemudian dikumpulkan lalu dipisahkan dari tangkai. Proses ini cukup memakan waktu karena kita harus memetik satu persatu.
Biasanya kenari berumur lebih dari 20 tahun bisa menghasilkan dua sampai tiga karung (ukuran karung beras 50 kg). Sementara kenari kecil di atas 10 tahun hanya satu karung, kadang tak sampai full.
Buah kenari kemudian dibawa pulang lalu dibiarkan semalam. Esoknya dilakukan pembukaan kulit luar.Â
Kulit tersebut biasanya oleh warga dijadikan bahan pupur alias bedak wajah, tapi tidak semua. Sisanya dibuang dan menjadi makanan hewan.
Proses ini disebut tidu. Proses ini membutuhkan dua buah batu yang sudah dilubangi, yang mana satu batu besar dan kecil. Â
Biasanya setiap rumah di desa saya sudah ada lebih dari 5 biji. Batu yang dilubangi bertujuan agar kenari tidak terpental saat penumbukan.
Setelah selesai, biasanya kenari akan dijemur hingga beberapa hari. Namun ada pula yang langsung ditumbuk cangkang kerasnya untuk diberikan ke sanak keluarga yang hendak berangkat kembali ke kota.
Kenari yang sudah kering biasanya disimpan. Salah satu metode unik penyimpanan agar isi kenari tidak busuk ialah diletakan di para-para.