Dalam klasifikasi kelas, mereka paling bawah dalam struktur kelas ekonomi dengan standar dua ratusan. Hingga banyak celotehan di masyarakat seperti "mau yang murah? ke swering aja,".Â
Rata-rata umur mereka di atas 40 tahunan. Inipula yang dijadikan justifikasi harga sesuai umur. Kelas rakyat. Sekalinya kau kelihatan di sini oleh kawan-kawan maka apeslah dengan kesimpulan yang mereka buat.
Tetapi tidak semua pengujung di malam hari adalah pemain. Sebab kategori mereka cukup dikenali. Walau harus was-was jika datang dengan beberapa  teman perempuan, sebab tak jarang ada lelaki tua bangka yang sering berburu.
Sesekali, razia dilakukan. Warga kampung hingga pemerintah kota. Tetapi tak jua hilang begitu saja. Selang dua tiga hari datang lagi aktivitas tersebut.
Jalan ini punya dua wajah. Tersembunyi dibalik kegelapan dan sapuan ombak yang menghantam dinding talud. Siangya kehidupan berjalan normal. Malamnya kehidupan diliputi hasrat seksualitas.
"Bang kok merenung," ujar perempuan ini mengagetkan ku.
"Eh. maaf-maaf. Terus gimana mbak. Ngak minum kopi?," tawarku.
"Ngak selera bang," ujarnya sembari mendekatkan bibirnya ke telingaku. Lalu berbisik.
Main yuk bang, Gratis......................Eeeeeeeeeeeh....
(Sukur dofu-dofu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H