Info yang diterima ini langsung dipahami masyarakat karena sudah dilaksanakan turun temurun. Setiap masyarakat desa sudah hafal betul. Sementara untuk lauk pauknya bebas, bisa ayam, bisa ikan dll.
Jumlah perumah hanya satu piring jaha beserta ayami. Uniknya setiap rumah yang ingin menyajikan makanan enak seperti ikan langsung berbondong-bondong memancing. Pun dengan lauk lain.Â
Segala persiapan seperti bahan dasar Jaha hingga ayami di persiapkan pagi hari. Para pria biasanya langsung memanjat kelapa untuk mengambil daun muda pada pagi hari. Setelah itu mereka memancing atau menangkap ayam untuk di potong dan dibersihkan.
Sementara para ibu, di pagi hari biasanya menyiapkan segala bumbu-bumbu yang diperlukan untuk memasak. Setiap rumah sibuk mempersiapkan ayami untuk acara syukuran ini.
Barulah pada sore hari, asap-asap dapur mengebul dihampir setiap rumah. Di sini masih banyak yang menggunakan kayu bakar dan tungku. Penggunaan minyak tanah walaupun intens tapi belum menggantikan pemakaian kayu sebagai bahan bakar perapian.
Asap dapur yang sudah mengebul pertanda para ibu telah memasak. Bau aroma tercium di setiap rumah. Seakan menjadi pewangi di setiap sudut rumah.
Dalam proses memasak ini, anak-anak kecil paling gembira. Mereka selalu memberi kabar kepada anak-anak lain bahwa di rumah mereka memasak makanan enak.
Tentu kabar-kabar ini di save oleh anak-anak, remaja hingga bapak-bapak. Artinya mereka akan menandai bahwa sebentar malam pada saat pengajian mereka akan duduk di susunan piring dari rumah. Sebuah kelucuan yang mengiringi prosesi perayaan.
Sebelum turun ba'dah Isya masyarakat sudah meletakan hasil ayaminya di ruang tamu. di mana komposisinya terdiri dari satu piring Jaha, Satu piring nasi kuning putih, satu piring ayami, dua air mineral dan satu loyang.
Setelah beduk masjid dibunyikan dan pengumuman di masjid oleh badan sara, maka masyarakat kemudian mengangkut ayami tersebut ke masjid. Suasana begitu ramai, setiap masyarakat terlihat ramai menenteng makanannya ke masjid.Â
Uniknya, yang mengantarkan makanan kebanyakan laki-laki ketimbang para ibu-ibu. Baik anak remaja maupun bapak-bapak.