Sang dosen dengan jam terbang tinggi ini lantas berujar, ini hanyalah skema terkecil dan tidak kompleks dari bagimana proses dan alur membuat kebijakan. Pada realitanya terdapat berbagai tantangan hingga kepentingan.Â
Tantangan paling umum ialah sejauh mana kebijakan tersebut dapat diterima semha orang dengan kultur dan budaya berbeda-beda. Dengan kondisi geografis dan pola perilaki manusia disuatu daerah dengan berbagai kepentingan.
Tantangan berikutnya ialah bagaimana kondisi internal sebuah lembaga menyusun dan mengimplementasikan sesuatu menjadi kebijakan. Di mana pada prosesnya banyak tangangan bahkan hingga kepentingan.
Selain itu, pada ranah pemerintahan yang berbasis politik, setiap kebijakan akan selalu tertutupi oleh kebijakan baru dengan orang baru. Yang pada konklusinya melahirkan tumpang tindih kebijakan.Â
Sebab, setiap proses demokarasi akan melahirkan pemimpin baru, dan tentunya akan melahirkan kabinet baru yang kemudian diisi oleh orang-orang baru.
Tentu ini terjadi di Indonesia, banyak sekali kebijakan tumpang tindih antara satu dengan yang lain dan tidak didukung oleh sinergitas yang tidak seimbang.
Kelaspun di akhiri dengan sebuah pengetahuan tentang gambaran dari proses menentukan dan merumuskan sebuah kebijakan yang simpel. Walaupun ini hanyalah game, tetapi selama dua jam tigapuluh menit, hadir pengetahuan yang luar biasa.
Lantas apa yang dipetik dari game sederhana ini?
Pertama, tidak semua keinginan dapat diakomodir. Diawal kelas, semua mahasiswa mengajukan usulan namun tidak sedikit usulan menjadi bahan rekomendasi bagi pemangku kepentingan. Bahkan beberapa usulan tidak masuk sama sekali dalam prioritas.
Yap, setiap orang yang hidup dalam sebuah negara berharap atau menginginkan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dapat menyentuh akar permasalahan dan memiliki efek positif.
Namun tak jarang, kebijakan yang dikeluarkan berada pada kondisi pro dan kontra. Argumentasi akan selalu hadir memenuhi ruang ini. Dari sinipula lahir banyak usulan hasil dari diskusi, penelaan, hingga kajian ilmiah yang semuanya bermuara kepada "perbaikan dan kebaikan".Â