Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki dari Rahim Kopra

19 Februari 2021   07:30 Diperbarui: 19 Februari 2021   07:46 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para-para yang sama, sejak pertama kali kau titipkan kelapa ke tanah dan kini telah menjulang tinggi ke angkasa.

Tak terhitung berapa jumlahnya; anak tangga yang kau buat, batang pohon yang kau panjat dan  butir buah yang terpetik. Semua menjadi rahasia tapak kaki yang tak punya kuasa berbagi.

Api menyala, angin biangnya. Kelapa hampir saja gosong dan tiang-tiang hampir terbakar. Sigapmu tak tertandingi. Lagi, dan lagi.

Pah..., istirahalah sebentar. Mataku tak kuasa  melihat kamu terjajah. Istirahatlah, biar aku yang menangadah. Akan ku padamkan api dan menjaga asap untukmu. Hingga kelapa matang dan rupiah tergengam.

Istirahatlah sebentar, duduklah. Bersandarlah dan ceritakan padaku tentang kesalmu pada angin dan gerammu pada api.  Angin yang membawa api dan berhianat pada harap. dan, jangan ceritakan padaku tentang kelapa yang hendak kau tumbangkan diujung hasrat.

(Jumat, 19 Februari, disebuah gubuk mewah)

Ket;

Patera : daun

Para-para : tempat memasak kopra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun