Tes antigen saya lakukan terhitung tak lebih 20 menit dari seluruh rangkaian. Mungkin karena tak banyak orang. Jika banyak orang bisa saja bermasalah terutama perihal pengisian data yang sering membuat lambat.
Hasil tes saya menunjukan negatif sehingga dapat saya gunakan untuk terbang sore ini. Saya memberikan apresiasi besar kepada petugas kesehatan yang bekerja penuh dedikasi dengan layanan yang cukup baik.
Yang perlu digaris bawahi ialah bagaimana protokol social distancing di area bandara. sebab, setelah tes saya menemukan tidak ada kondisi sosial distancing sama sekali. Lantas apa gunanya melakukan tes?
Kondisi ini sebenarnya sudah saya dapatkan beberapa kali dalam dua minggu ini. Di bandara, utamanya di pojok-pojok kantin masyarakat yang menikmati kopi dll sangat jarang menerapkan protokol kesehatan.
Ketetapan pemerintah berdasarkan Surat Edaran No 3 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Masa Pandemi COVID-19, setiap penumpang yang bepergian agar bepergian bukti rapid test antigen dan PCR patut di apresiasi.Â
Walau banyak kalangan menilai ini langkah ini adalah langkah "panik" setelah proses Pilkada kemarin. Atau setelah berbagai kepentingan tersalurkan.
Di Pilkada, justru kerumunan tak terelakan yang juga diakui pemerintah sebagai kelalaian. Proses Pilkada telag melahirkan kluster-kluster baru walau pada prosesnya ada aturan yang jelas yang justru terang-terangan tidak dipatuhi.
Namun langkah pemerintah ini harus juga dibarengi dengan informasi yang jelas. Pengetahuan informasi yang asimetris justru sangat berbahaya. Sebab, masyarakat akan panik. Alhasil akan terjadi penumpukan dan kerumunan di lokasi layanan kesehatan.
Asimetris informasi ini perlu diperbaharui sehingga masyarakat dapat menerima maksud pemerintah yang tersebar secara merata. Sebab, apa yang saya temukan bahkan rasakan saat menjalani test adalah bagian dari kendala informasi. Padahal, sebelumnya sudah saya otak atik mencari informasi lewat media daring.
Tentu hal ini perlu kerjasama semua pihak. Ketetapan panik pemerintah juga harus dibarengi dengan sistem informasi dan manajemen di lapangan yang akurat. Agar tidak menggangu perjalanan dan bisnis yang mulai tumbuh.Â
*