Apesnya, ketika mendload aplikasi sebelum berangkat tadi  justru tidak terinstal. Alhasil, saya bergegas menginstal dan mengisi data diri dan menjadi satu-satunya penumpang terakhir yang keluar dari bandara.
Hal ini lantaran saya harus mengisi satu persatu keterangan dari mana tiba dan alamat di Batam. Sekira 20 menit saya mengisi aplikasi ini. walau saya tak tau apa hubungannya dengan kondisi kesehatan seseorang karena saat keluar tak ada pemeriksaan kesehatan.
Satu  hal yang  saya catat pada perjalanan ini ialah, di beberapa lokasi strategis tidak disediakan hand sanitaizer. Seharusnya lokasi yang banyak terdapat sentuhan tangan manusia ini ada barang-barang seperti ini.Â
Kepercayaan pada hasil tes seharusnya tidak dijadikan landasan bahwa seseorang baik-baik saja. Sebab virus, tak mampu dilihat manusia. Walaupun kesadaran masing-masing juga sangat penting tetapi kelalaian manusia juga sering terjadi.
Sejumlah protokoler besar memang dijalankan. Namun tidak semerta-merta abai pada protokoler kesehatan kecil. Selain itu, gairah bisnis transportasi jasa berlahan mulai bangkit. Tentunya ini menjadi angin segar demi perbaikan kondisi ekonomi bangsa yang sedang terpuruk. (sukur dofu-dofu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H