Sepanjang jalan, saya menemukan fakta bahwa ada gairah ekonomi dunia penerbangan yang kembali hidup. Jalan tol menuju bandara terpantau ramai. Ini berbeda dari awal mula terjadi pandemi yang saya rangkum dalam artikel berjudul " Si Burung Besi yang Kehilangan Langit"
Prosedur melakukan rapit test ternyata sangat gampang. Setelah sampai, saya harus melakukan pendaftaran dan vetifikasi data terlebih dahulu. Papan petunjuk pendafataran berada paling awal. Papan ini menunjukan mekanisme verifikasi data hingga tata cara rapit hingga selesai.
Subuh ini jumlah yang melakukan rapit agak longgar. Berbeda dengan kondisi tadi sore ketika mengantar seorang kawan.Â
Total waktu yang dibutuhkan tak sampai 20 menit. Kar setelah darah diambil, kita hanya perlu menunggu hasil pemeriksaan dan keluar surat hasil rapit, apakah reaktif atau non reaktif.
Jujur saya panik. Sejak berangkat hingga sampai di Bandara, pikiran saya berkecamuk. Bagaimana jika saya reaktif, bagaimana kondisi saat di peswat, apakah aman atau tidak dll.
Selang beberapa menit setelah pemeriksaan, hasil tes keluar dan menunjukan saya non reaktif. Bahagia tentu saja. Selain melegakan, juga menjawab segala keraguan.
Saya kemudian menuju lokasi verifikasi. Sepanjang perjalanan ke lokasi, banyak sekali penumpang yang melakukan cek in untuk Maskapai Garuda maupun Citilink. Banyak pula toko atau kedai yang sudah mulai beroperasi. Sebuah tanda positif ditengah kondisi yang melemahkan ekonomi.
Sesampai di lokasi, surat hasil tes akan divetifikasi oleh petugas dan dicocokan dengan KTP. Proses ini juga dilakukan protokol sosial distancing. Walaupun saya sendiri tetap ragu dan menjaga jarak. Bisa di kata, agak parno.