Abdurahim atau Imces salah satunya. Ia berasal dari Kepulauan Obi Halmahera Selatan. Sejak semester 1 ia sudah melakoni profesi ini. Â Ia tak mangkal seperti tukang ojek lain, melainkan keliling kota.
Alasannya sering terjadi konflik antar sesama tukang ojek karena rebutan penumpang atau menyalip posisi antrian.
Pria yang pada semester tujuh memilih berkeluarga in dalam sehari ia bisa meraup penghasilan di atas Rp 200.000. Jika rezekinya lancar bisa mendapatkan Rp 300.000
Menawarkan jasa berkeliling juga terbilang cukup melelahkan. Setelah kuliah, Ia langsung beroperasi sekira pukul 14.00 siang dan pulang ke kosan sekitar pukul 22.00 malam
Selain mereka yang bekerja secara penuh, ada juga yang part time. Mereka beroperasi hanya untuk mencari uang jajan atau sekadar membeli keperluan. Satu dua penumpang sudah cukup.
Banyak alasan di balik seseorang menjalani profesi ini. Seperti bayar kosan, nyicil kredit hingga menjadi pekerjaan utama karena tak memiliki pekerjaan lain.Â
Namun satu yang pasti jika berkunjung ke Kota Ternate, jangan ragu menggunakan jasa mereka. Sebab, selain penampilan necis, sepeda motor yang bersih juga murah sekaligus membantu mereka meringkankan beban hidup yang dijalani. (sukur dofu-dofu)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI