Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Mereka dan Kata "Cerai"

5 September 2020   18:50 Diperbarui: 5 September 2020   18:56 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay dalam ayobandung.com

"Iya, bagus tetapi kepercayaan tidak semuda itu bang," Tegasnya.

Obrolan kami begitu panjang. Ia sendiri bahkan sudah melayangkan cerai namun di tolak suaminya. Selain itu, ia juga masih berpikir tentang anaknya yang masih berumur 3 bulanan.

Dari kondisi ini, ia menegaskan bahwa apa yang dimulai suaminya juga akan di ikuti olehnya. Alias ingin selingkuh dengan pria lain. Walaupun sepanjang penegasannya, ia baru menebar ancaman dan belum benar-benar terperangkap kesitu.

"Api sudah jadi arang. Jika ia begitu terus tak menutup kemungkinan saya akan melakukan hal yang sama. Selingkuh di balas dengan selingkuh. Jika bukan karena anak saya sudah melakukan itu sejak lama," Ujarnya yang membuat saya harus memutar otak agar dapat menanggapi secara bijak.

"Janganlah. Itu perbuatan murka. Carilah waktu yang baik. Pergilah berlibur berdua. Dan bicarakan visi dan misi kalian kedepan,". Saranku padanya.

Dari obrolan kami saya menyimpulkan, bahwa keadaan keduanya ialah faktor ekonomi atau persoalan seks; Bagian seks tidak menjadi pembasan kami. Dan Salah satu faktor utama ialah selingkuh. 

Kondisi ini bukan pertama kali saya hadapi. sebulan lalu juga demikian. Salah satu sanak family yang baru menikah beberapa bulan memutuskan untuk  berpisah, karena perkara sepele. Mereka masih berumur 25 tahun.

Pernikahan yang di gelar megah seakan meruntuhkan keyakinan bahwa materi tak menjamin kesehatan rumah tangga. Apalagi soal emosi antara mereka.

Keduanya memutuskan berpisah setelah ada visi berbeda dari sudut pandang kedepan. Tentang hal sepele yang tak perlu di besar-besarkan. Sebelum itu terjadi, keduanya meminta petuah pada lelaki jomblo macam saya.

Lewat usaha keras meyakinkan keduanya, mereka tak jadi berpisah dan mengambil keputusan tepat. Mempertahankan rumah tangga hingga lahir satu putra. Walaupun terhitung pernihakan mereka belum 2 tahun.

Selain dua kasus di atas, beberapa kali saya mengedit berita menenai kasus perceraian yang hampir rata-rata terjadi pada rumah tangga muda. Bulan lalu, di salah satu kabupaten angka perceraian selama Covid-19 dari Maret hingga Juni mencapai 100 orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun