Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mereka dan Wajah Kesederhanaan

6 Agustus 2020   01:10 Diperbarui: 6 Agustus 2020   01:28 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Menumbuk Buah Kenari

Di rumah yang hanya diberi penerangan dari lampu lampion ini kami mengobrol sembari ngopi dan ngudut. Maklum mereka tak punya uang memasang listrik. 

Pria tua ini, seorang penebang kayu atau tukang sensor kami menyebutnya. Ia menggantukan hidupnya dengan menebang pohon ketika ada warga yang membayarnya. 

Saya sendiri, sangat ingin bertemu beliau. Keinginan bertemu karena akan memakai jasanya menebang salah satu pohon milik penduduk setempat untuk urusan pembuatan pagar Masjid. Kami mengobrol hingga larut, beliau sepakat dan akan menebang esok hari.

Esoknya, saya ditemani oleh anak beliau ke lokasi penebangan. Ini lantaran saya sendiri tidak mengenal medan. Kami masuk jauh kedalam hutan. Melewati satu bukit dulu sebelum bertemu beliau. 

Saat sampai, pria berumur namun memiliki otot kekar ini sedang memperbaiki rantai mesin sensor. 

"Eh, bisa masuk hutan juga padahal." Candanya.

"Oh bisa om, saya juga orang hutan," ujarku diikuti gelak tawa dari kami bertiga.

Hampir 30 menit saya bersama beliau sebelum istri nya datang membawakan bekal makan siang. Sungguh pemandangan yang membuat saya sendiri terharu. Cinta sejati hanya sesederhana ini.

Lauk yang di bawa pun sederhana, hanya nasih putih, sambal dan ikan asin. Di tengah hutan belantara ini, mereka menjalani hidup yang begitu nikmat pikirku.

Saya hanya begitu takjub sebelum di kagetkan oleh ucapan beliau, "Ini makanan elit para tukang sensor, apalagi kalau istri yang masak. Orang kaya belum tentu makan ditengah hutan dan senikmat ini." Ujarnya.

"Makanlah dari jalan yang benar ji, walaupun pekerjaan mu tajir sekalipun. Jangan mencuri." Nasihatnya padaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun