Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dinasti Politik, Korupsi dan Ketimpangan

25 Juli 2020   15:16 Diperbarui: 25 Juli 2020   15:05 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indeks Korupsi Indonesia

Dinasti politik tentu membawa kerugian pada semua pihak dan berdampak pada lahirnya praktek korupsi. Inilah sebab, Indonesia menjadi salah satu negara yang tak pernah lepas dari praktek korupsi. 

Dinasti politik dan korupsi sangat bertalian erat, saking eratnya melahirkan anak hasil kolaborasi keduanya bernama ketimpangan ekonomi.

Kasus-kasus korupsi dari hasil dinasti politik sudah sering terjadi di Indonesia yang di ungkap KPK, Polisi dan Kejaksaan. Tak jarang, kasus yang melibatkan lingkaran keluarga ini menjadi santapan publik di media massa. Beberapa contoh kasus korupsi yang melibatkan lingkaran politik dinasti dapat di baca di  Kompas dengan judul "6 Dinasti Politik dalam Pusaran Korupsi, Suami-Istri hingga Anak-Orangtua Bersekongkol". 

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dini Suryani di kutip dari Republika.com, mengatakan tindakan korupsi dari politik dinasti sangat berpotensi terjadi karena fungsi pengawasan atau check and balances berjalan buruk bahkan mandek. Sebab, roda pemerintahan diisi orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan.

Inilah salah satu dari sekian dasar kita menjadi negara yang tak bisa bebas dari praktek korupsi. Berdasarkan data Indeks Korupsi Indonesia Pada Tahun 2019, indeks presepsi indonesia berada di angka 40 dan menduduki rangking 85 dari 189 negara. Nilai ini menunjukan angka perbaikan dari 2018 sebesar 2 point (38). Sementara di level Asena Indonesia berada pada urutan empat.

Indeks Korupsi Indonesia
Indeks Korupsi Indonesia
Dok. Indonesia Corruption Indeks
Dok. Indonesia Corruption Indeks
Angka ini menunjukan ada perbaikan akan tetapi angka ini masih jauh dari angka (0-100, bebas korupsi).  Lantas kenapa Korupsi melahirkan ketimpangan baik ekonomi maupun pendapatan? Karena paraktek-praktek korupsi menghalangi terdistribusinya setiap sumber daya ke semua lapisan. Distribusi yang tersandara hanya berada pada kalangan-kalangan atas dan tidak merata hingga ke tangan masyarakat. 

Aliran pendapatan yang seharusnya dapat menjadi roda perputaran ekonomi bagi rakyat tersendat. Pembangunan proyek infrasturuktur sebagai bagian dari konektivitas yang tak jalan akan berdampak pada biaya-biaya yang lebih tinggi yang harus di keluarkan masyarakat. 

Selain itu, hasil-hasil korupsi yang tersendat di kalangan atas didistribusikan lebih banyak ke luar daerah. Beberapa pakar dalam penelitian-penelitiannya membuktikan bahwa korupsi memiliki hubungan linera dengan ketimpangan ekonomi dan pendapatan. Yakni, Gyimah-Brempong dengan judul “Corruption, Economic Growth, and Income Inequality in Africa dan  Scneider 2016.

Dampak nyata pada ketimpangan ekonomi dan pendapatan ialah rakyat dan lapisan masyarakat karena kegagalan-kegagalan pasar tercipta dari adanya praktek korupsi. olehnya itu menjadi catatan penting bagis kita untuk memgungkapkan segala bentuk praktik dinasti yang melahirkan korupsi dan ketimpangan. Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun