Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menelisik Serba-serbi Memanen Pala di Desa Mateketen Maluku Utara

11 Juli 2020   18:00 Diperbarui: 11 Juli 2020   22:27 1488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemetikan Pala Magori (Dokumentasi pribadi)

Alat khusus yang digunakan dalam memetik buah pala terbuat dari bambu yang rata-rata 6 meter. Di bagian ujungnya diikat dengan besi yang di bengokan. Besi yang sering digunakan ialah besi dari payung bekas.

Mengumpulkan Buah Pala (Dokumentasi pribadi)
Mengumpulkan Buah Pala (Dokumentasi pribadi)
Setelah proses pemetikan, buah pala kemudian dikumpulkan satu tempat. Biasanya kami menggunakan karung, saloy atau bisa langsung melempar ke titik kumpul. 

Proses berikutnya ialah pembelahan. Tujuannya ialah memisahkan daging pala dengan biji pala. Pala yang sudah dikumpulkan kemudian dibelah menggunakan parang yang dilekatkan pada sela buah dan ditekan hingga keluar biji pala. Proses ini tidak bisa dianggap mudah, karena yang belum berpengalaman auto luka-luka.

Buah Pala yang sudah matang (Dokumentasi pribadi)
Buah Pala yang sudah matang (Dokumentasi pribadi)
Proses ini sering menjadi ajang perlombaan. Skil dan reputasi sering dipertaruhkan. Dan, saya sendiri sering kalah bahkan sama anak kecil sekalipun. 

Bagi yang sudah berpengalaman, mudah saja membela. Bahkan dalam semenit bisa 10-15 buah terbelah sedang saya yang kategori medium auto bengong.

Bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh belahan pala sunguh enak didengarkan. Semacam tercipta irama-irama yang tak perlu memakai konduktor, wkwkwk. 

Kulit buah di desa kami belum di manfaatkan sehingga setelah pembelahan akan dibuang begitu saja. Walau terkadang ada anak-anak yang mengambil satu dua bagian untuk di jadikan manisan. Padahal, kulit buah juga merupakan bagian yang bernilai tinggi jika diolah.

Setelah pembelahan, pala kemudian dimasukan ke karung dan kami pun bergegas pulang. Biasanya petang. Biji pala yang sudah di bawah pulang kemudian di tuang ke baskom dan biasanya direndam oleh air. Di desa kami, air yang sering digunakan ialah air asin. 

Menurut kepercayaan masyarakat air asin alias air laut bisa membuat berat biji pala dan fuli pala serta meningkatkan kualitas pala. Ya walaupun belum ada bukti ilmiah untuk ini tetapi semoga saja ada peneliti-peneliti yang tertarik.

Proses Pembelahan (Dokumentasi pribadi)
Proses Pembelahan (Dokumentasi pribadi)
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Proses perendaman dilakukan selama 2-3 jam, setelah itu dipisahkan antara kulit dan bunga pala atau fune sebutan desa kami. 

Pemisahan kedua bagian ini menggunakan pisau atau terkadang warga menggunakan minyak tanah karena dapat langsung menghilangkan rekatan antar fune dan biji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun