Robek,
Tak bisa disatukan
Tepat setelah kaki-kaki dilangkahkan
Kau menyapa sebagai orang yang paling kurindukan
Disini,
Di bahu yang pernah kau sandari
Aku masih meratapi sepi
Menemui kenangan dan menjumpai kehilangan
Pada hamparan badai kekosongan
Aku menyairkan senyumu di senja yang tenggelam
Dan larut dalam pekatnya ampas kopi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!