Maka dari itu langkah yang seharusnya di ambil bagi seorang promotor, harus lebih sering berkomunikasi dengan kader, guna membagun keakraban sehingga bisa mengetahui karakter-karakter para kader tersebut. Setelah kita mengetahuinya barulah kita bisa memetakan antara kader yang aktif maupun kader yang tidak aktif supaya kita bisa memiliki data yang jelas dalam melakukan strategi atau siasat untuk mewujudkan tujuan kita yang sebenarnya.
Melihat dari segi proses pendekatan yang harus di lakukan oleh seorang promotor terhadap kader adalah:
1. pendekatan secara emosional, dalam artian kita harus lebih berbaur lagi terhadap kader tersebut.
2. 2. Pendekatan secara intelektual, dalam artian kesukaan dari seorang kader.
3. Karena tidak menutup kemungkinan kader tersebut ada yang memiliki sifat Apatis ada juga yang bersifat Oportunis, yang mana hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak peduli terhadap temannya yang lain.
4. Adapun hal yang harus difahami bagi seorang pemimpin adalah, harus memilki kepekaan terhadap kadernya dan juga menuruti apa kemauan dari seorang kader. Dengan demikian maka kita bisa mengajak mereka kepada tujuan utama kita yakni tujuan dari organisasi tersebut, setelah kita membangun pendekatan baik secara Emosional maupun secara Intelektual terhadap kadernya tersebut.
5. Maka dari itu, jika kita sudah memiliki rasa kepekaan dan rasa tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan tujuan organisasi tersebut, akan lebih mudah bagi kita untuk melakukan proses pengkaderan terhadap kader itu sendiri.
6. Mungkin hanya ini yang bisa saya jabarkan terhadap kalian para calon pemimpin maupun pemimpin, semuga degan kita mengetahui ciri-ciri proses pengkaderan diatas, kedepannya langkah kita maupun pergerakan kita akan lebih jelas dan bisa mewujudkan perubahan khusunya dalam sebuah organisasi tersebut.
"Bergeraklah kearah yang lebih baik, hidup itu BERPERAN bukan BAPERAN"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI