Merancang inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan dampak negatif dari perilaku bullying dan membantu siswa mengasah keterampilan sosial yang konstruktif.
Inisiatif ini dapat melibatkan berbagai aktivitas, termasuk diskusi kelompok, simulasi peran, serta rangkaian kegiatan interaktif lainnya.
Mencegah bullying di sekolah menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk orang tua. Jika Kamu merasa anak menjadi korban penindasan di sekolah, bicarakan kepada pihak sekolah mengenai cara penyelesaian serta kebijakan yang harus diterapkan pada kemudian hari.
Di sisi lain, pihak sekolah perlu tegas terhadap kasus perundungan yang dialami anak, karena hal ini bisa meninggalkan trauma, tak hanya untuk saat ini tetapi juga kemudian hari.
Tindakan prilaku Bullying memberikan dampak negatif bagi korban,jenisjenis bullying yang di terima korban sangat variatif ,mulai dari bullying fisik hingga bullying non-fisik secara verbal maupun non-verbal . Akibat dari tindakan bullying yang di terima ,tumbuh kembang diri dan potensi korban menjadi sangat terganggu . Akibat dari tindakan prilaku bullying ini keadaan kondisi psikologis korban cenderung terganggu, korban menjadi memiliki rasa cemas yang berlebih , merasa rendah hati, sedih,sakit hati,marah,sulit mengontrol emosi dan korban pun menjadi memiliki rasa trauma dan depresi.
Keadaan sosial korban terutama di lingkungan sekolah setelah mendapatkan tindakan prilaku bullying menjadi terganggu juga , pasal nya korban menjadi cenderung menutup diri , korban memilih diam dan tidak banyak berkomunikasi dengan teman-teman dilingkungan sekolah nya, korban pun menjadi cenderung selektif untuk memilih teman karena takut ketika korban menerima sembarangan teman ia akan mendapatkan tindakan prilaku bullying yang selama ini telah di terimanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H