Mohon tunggu...
Ofa Daryudi
Ofa Daryudi Mohon Tunggu... -

menjadi pribadi yang peka itu tidaklah sulit

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Anda Termasuk Parafilia? silahkan cek !!

1 Januari 2014   13:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:16 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Terdapat pandangan bahwa parafilia muncul dari classical conditioning, yang secara kebetulan telah memasangkan rangsangan seksual dengan kelompok stimulus yang di anggap tidak pantas oleh masyarakat. Namun teori yang terbaru mengenai parafilia bersifat multidimensional, dan menyatakan bahwa parafilia muncul apabila terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang. Sering kali orang dengan parafilia mengalami penyiksaan fisik dan seksual pada masa kanak-kanak, dan tumbuh dalam keluarga yang hubungan antara orang tua dengan anak terganggu (Mason, 1997; Murphy, 1997). Pengalaman-pengalaman awal ini dapat berkontribusi terhadap tingkat kemampuan social serta self- esteem yang rendah, kesepian, dan kurangnya hubungan intim yang sering terlihat pada parafilia (Kaplan& Kreuger, 1997; Marshall, Serran, & Cortoni, 2000).

b. Kognitif

Distrosi kognitif juga memiliki peran dalam pembentukkan parafilia. Orang dengan parafilia dapat membuat berbagai pembenaran atas perbuatannya. Pembenaran dilakukan antara lain dengan mengatribusikan kesalahan kepada orang atau hal lain, menjelek-jelekkan korban, atau membenarkan alasan perbuatannya. Sementara itu, berdasarkan perspektif operant conditioning, banyak parafilia yang muncul akibat kemampuan social yang tidak adekuat serta reinforcement yang tidak konvensional dari orang tua atau orang lain.

c. Learning

Para teoretikus belajar menjelaskan parafilia dalam kaitannya dengan conditioning dan observation learning. Sejumlah objek atau aktivitas secara tidak sengaja dihilangkan dengan rangsangan seksual. Objek atau aktivitas tersebut kemudian mendapatkan kapasitas untuk menimbulkan rangsangan seksual. Sebagai contoh, seorang anak laki-laki yang memandang stoking (Breslow, 1989). Pencapaian orgasme karena hadirnya objek menguatkan hubungan erotis yang ada, terutama ketika terjadi berulang kali. Namun jika kelainan fetish terjadi karena hubungan mekanis, kita dapat menduga orang akan mengembangkan fetish terhadap stimulus yang dengan tanpa sengaja dan berulang kali di hubungkan dengan aktivitas seksual, seperti sprei, bantal, bahkan langit-langit rumah. Tetapi tidak arti dari stimulus memainkan peran utama.

3. Kultural

Lingkungan keluarga dan budaya di mana seorang anak dibesarkan ikut memengaruhi kecenderungannya mengembangkan perilaku seks menyimpang. Anak yang orangtuanya sering menggunakan hukuman fisik dan terjadi kontak seksual yang agresif, lebih mungkin menjadi agresif dan impulsif secara seksual terhadap orang lain setelah mereka berkembang dewasa.

Prevensi Paraphilia dan Saran Penanganan

Karena sebagian besar parafilia ilegal, banyak orang dengan parafilia yang masuk penjara, dan diperintahkan oleh pengadilan untuk mengikuti terapi. Para pelaku kejahatan seks tersebut seringkali kurang memiliki motivasi untuk mengubah perilakunya. Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan terapis untuk meningkatkan motivasi mengikuti perawatan (Miller & Rollnick, 1991):

a. Berempati terhadap keengganan untuk mengakui bahwa ia adalah pelanggar hukum

b. Memberitahukan jenis-jenis perawatan yang dapat membantu mengontrol perilaku dengan baik dan menunjukkan efek negatif yang timbul apabila tidak dilakukan treatment.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun