Seperti yang disampaikan Freire juga, bahwa pendidikan yang membebaskan itu berisi kegiatan-kegiatan berpikir, bukan transfer pengetahuan. Pendidik harus membuang tujuan menanamkan pengetahuan, lalu menggantikannya dengan menyajikan permasalahan-permasalah yang dialami manusia diatas bumi ini. Melalui dialog, antara guru dan siswa, dalam kesetaraan, guru tidak lagi sebagai penyaji pengetahuan, tapi juga ikut menikmati penemuan-penemuan yang dihasilkan dari dialog tadi.
Dengan pendidikan yang membebaskan, seperti yang terkandung didalam Kurikulum 2013, saya berharap, orang-orang yang tertindas, yang tergambarkan pada paragraf pertama tulisan saya ini, berani bertanya dan mempertanyakan pengetahuan yang sekarang membelit dan menindas pikiran mereka, sampai pada titik dimana mereka bisa menjadi orang bebas, , tidak lagi berlaku sebagai sub-oppressor yang disebutkan oleh Freire dalam Pedagogy of the Oppressed.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI