Mohon tunggu...
ody pratama
ody pratama Mohon Tunggu... Guru - Guru/Pendidik

Saya Ody Pratama, saya berkerja di kawasan 3T, hobby saya adalah bermain sepakbola dan menonton sepakbola. saya ingin mengabdikan diri saya untuk dunia pendidikan dan ingin menjadi bagian dari perubahan indonesia yang lebih baik lagi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Model Pembelajaran Jigsaw Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 6 Sd

17 Februari 2024   14:20 Diperbarui: 17 Februari 2024   14:28 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Model Pembelajaran Jigsaw dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 6 SD

Pendahuluan

Meningkatkan motivasi belajar peserta didik merupakan salah satu kunci utama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan motivasi belajar adalah model pembelajaran Jigsaw. Model ini merupakan strategi pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan dan tanggung jawab siswa dalam belajar.

Apa itu Model Pembelajaran Jigsaw?

Model pembelajaran Jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif yang dipelopori oleh Elliot Aronson pada tahun 1971. Model ini diibaratkan seperti sebuah teka-teki jigsaw, di mana setiap siswa memiliki bagian penting untuk menyelesaikan keseluruhan gambar. Dalam model ini, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, dan setiap siswa dalam kelompok tersebut diberi bagian materi yang berbeda untuk dipelajari.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Jigsaw

Berikut adalah langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran Jigsaw:

  1. Membagi siswa menjadi kelompok kecil. Jumlah siswa dalam kelompok idealnya adalah 4-6 orang.
  2. Memberikan materi pembelajaran kepada setiap kelompok. Materi pembelajaran dibagi menjadi beberapa bagian, dan setiap siswa dalam kelompok mendapatkan bagian yang berbeda.
  3. Siswa dalam kelompok mempelajari bagian materi mereka secara individual.
  4. Siswa dari kelompok yang berbeda dengan materi yang sama membentuk kelompok ahli. Dalam kelompok ahli ini, siswa berdiskusi dan memperdalam pemahaman mereka tentang materi tersebut.
  5. Siswa kembali ke kelompok asal mereka dan saling mengajar materi yang telah mereka pelajari di kelompok ahli.
  6. Guru melakukan penilaian dan refleksi.

Manfaat Model Pembelajaran Jigsaw

Model pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

  • Meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar karena mereka merasa bertanggung jawab untuk memahami materi dan mengajarinya kepada teman-teman mereka.
  • Meningkatkan hasil belajar siswa. Model Jigsaw membantu siswa untuk belajar lebih mendalam dan memahami materi dengan lebih baik.
  • Mengembangkan keterampilan sosial siswa. Siswa belajar untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan saling membantu dalam kelompok.
  • Meningkatkan rasa saling menghargai dan toleransi antar siswa.

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw di Kelas 6 SD

Model pembelajaran Jigsaw dapat diterapkan di kelas 6 SD untuk berbagai mata pelajaran, seperti matematika, sains, bahasa Indonesia, dan IPS. Berikut adalah beberapa contoh penerapan model pembelajaran Jigsaw di kelas 6 SD:

  • Matematika: Siswa dibagi menjadi kelompok dan diberi bagian soal matematika yang berbeda. Siswa kemudian belajar soal mereka secara individual dan saling mengajar soal tersebut kepada teman-teman mereka di kelompok asal.
  • Sains: Siswa dibagi menjadi kelompok dan diberi topik sains yang berbeda. Siswa kemudian melakukan penelitian tentang topik mereka dan saling mempresentasikan hasil penelitiannya kepada teman-teman mereka di kelompok asal.
  • Bahasa Indonesia: Siswa dibagi menjadi kelompok dan diberi teks bacaan yang berbeda. Siswa kemudian membaca teks mereka secara individual dan saling menceritakan isi teks tersebut kepada teman-teman mereka di kelompok asal.
  • IPS: Siswa dibagi menjadi kelompok dan diberi negara yang berbeda untuk dipelajari. Siswa kemudian mempelajari negara mereka secara individual dan saling mempresentasikan informasi tentang negara mereka kepada teman-teman mereka di kelompok asal.

Kesimpulan

Model pembelajaran Jigsaw merupakan strategi pembelajaran kooperatif yang efektif untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik kelas 6 SD. Model ini membantu siswa untuk belajar lebih mendalam, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan rasa saling menghargai dan toleransi.

Referensi

  • Aronson, E. (1971). The jigsaw classroom. Beverly Hills, CA: Sage Publications.
  • Johnson, D. W., & Johnson, R. T. (1989). Cooperation and competition: Theory and research. Edina, MN: Interaction Book Company.
  • Slavin, R. E. (1990). Cooperative learning: Theory, research, and practice. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun