Di Yogyakarta ada Akademi Seni Drama dan Film (ASDRAFI) dan di Jakarta ada Akademi Teater Nasional Indonesia. Dan untuk mahasiswa, yang dikenal aktif menggelar pertunjukan drama adalah Universitas Indonesia Jakarta dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Setelah berdirinya Teater Nasional, tidak berselang lama, disusul oleh berdirinya Persatuan Pelajar Penggemar Sandiwara Indonesia (PPSI) pada 21 Desember 1952, yang ditandai dengan pementasan pertamanya "Pahlawan Kelana" karya Endang Achmadi yang sekaligus menyutradarai pementasan ini.
 Pada Desember 1955, PPSI berganti nama, yang konon atas saran dari Asrul Sani, menjadi Teater Penggemar Indonesia, dan di tahun 1960-an berganti lagi menjadi Teater Penggemar Bogor  yang kemudian lebih dikenal dengan nama "Teater Bogor". Kelompok ini dipimpin oleh Endang Achmadi, yang dikenal pula sebagai seorang jurnalis.
Selama periode periode 1953-1954, pementasan sandiwara yang dicatat oleh Endang Achmady adalah : "Arus Bersimpang" (SMP 1), "Krisis Moreel" (Persatuan Penggemar Sandiwara Indonesia atau PPSI), "Dokter Kembodja" (PPSI), "Bencana Alam (SGA Negeri), "Lenggang Kantjana" (SGB), "Ken Arok dan Ken Dedes" (PPSI -- IPPI), Bahagia Kembali (Pendidikan Pamekar), dan terakhir "Citra" (PPSI-IPPI).
Pada tahun 1955, untuk pertama kalinya di Bogor dilangsungkan Festival, yaitu Pekan Seni Drama yang berlangsung pada 5-25 Juli. Ini merupakan festival pertama pula di Jawa Barat, bahkan bisa dikatakan di Indonesia.Â
Berdasarkan arsip yang saya miliki, Festival Teater yang berlangsung di wilayah lain baru dilakukan pada tahun berikutnya yakni Festival Seni Drama Sumatra Utara yang Pertama yang diikuti oleh 24 kelompok (5 Januari hingga akhir Pebruari 1956) dan Festival Seni Drama Surabaya yang diikuti oleh lima kelompok.
Tahun 1955, festival diikuti oleh delapan grup dengan tiga lokasi yang dijadikan tempat pementasan yaitu Gedung Nasional, Aula SPMA dan SMA Negeri.Â
Peserta adalah Persatuan Pelajar SMP 3 (Tersesat karya Farida Azis yang masih duduk di bangku SMP, disutradarai oleh A. Irawan), Keluarga SGA (Keluarga Raden Sasto karya Achdiat K. Mihardja, disutradarai oleh K. Surjatna), Dewi Sri Bogor -- Himpunan Pelajar SPMA (SAJANG, karya Ragah Sasmita, disutradarai oleh ) Keluarga SMP 2 (Akibat Revolusi), Keluarga SGB (Pembalasan karya Umar Sungkar & Djubaedi).
Juga ada Keluarga SMA (Sayang Ada Orang Lain karya Utuy Tatang Sontani, disutradarai oleh Endang Achmady), Taman Pendidikan Pamekar (Bahagia Kembali karya Martini R), Â Persatuan Pelajar Penggemar Sandiwara Indonesia -- PPSI (Lorong Belakang karya Bachtiar Siagian, disutradarai oleh tim sutradara yang terdiri dari Endang Achmady, Azis Windya dan Tony Fatony).
Tahun 1956, belum ada arsip yang saya temukan. Hanya pada festival tahun tersebut terjadi insiden antara panitia dengan salah satu peserta yang tergambar dalam surat pembaca Endang Achmady (Aneka, 22 Tahun ke VII, 1 Oktober 1956) yang merespon pemberitaan dari rubrik Bintang Ketjil.Â