Mohon tunggu...
Odi Shalahuddin
Odi Shalahuddin Mohon Tunggu... Konsultan - Pegiat hak-hak anak dan pengarsip seni-budaya

Bergiat dalam kegiatan sosial sejak 1984, dan sejak tahun 1994 fokus pada isu anak. Lima tahun terakhir, menempatkan diri sebagai pengepul untuk dokumentasi/arsip pemberitaan media tentang seni-budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sengkuni 2019, Cak Nun Menggugat

12 Januari 2019   18:45 Diperbarui: 19 Januari 2019   18:21 2046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar dua puluh menit, di adegan terakhir, ia bermonolog memberikan kesaksian, melakukan gugatan-gugatan atas stigma yang dialaminya dan rasa dan pikir kita rasanya seperti diayun-ayun dan dimainkan secara lembut, diputar-putar, kadang berganti arah secara kasar. Monolog ini rasanya, seperti gugatan Cak Nun terhadap keadaan bangsa dan negara ini.

Kizano yang menjadi penyegar
Kizano yang menjadi penyegar
 Novi Budianto juga bermain sangat baik dan improvisasinya (yang biasanya sangat kaya) terlihat terjaga. Tampaknya tiadalah terlalu berlebihan jika dikatakan dua aktor inilah yang menjadi penjaga secara bergantian dari setiap adegan sepanjang pementasan. Kendati bukan berarti pemain lain bermain buruk. Agus Istijanto, Margono W, Eko Winardi, Kumbo Adiguno, Doni, sebagian dari pemain yang juga memiliki pengalaman panjang sebagai aktor memang dituntut untuk mengimbangi. 

Adegan Kizano, kaum muda zaman now memang memberi penyegaran dalam pentas ini. Sayang, kadang gerak-geraknya yang beberapa kali diulang terlalu berlebihan. Kelompok bertopeng, masih sedikit berantakan kekompakannya. Musik dan tata lampu sangat mendukung pementasan ini. Musik yang dikreasi oleh Azied Dewa, SP Joko, Doni dan Widi, terasa menyatu dengan adegan demi adegan yang berlangsung. Tata lampu cukup ciamik dimainkan oleh Wardono.

Nah, pementasan "Sengkuni 2019" akan dimulai pada malam ini, 12 Januari 2019 dan esok, 13 Januari 2019. Seminggu sebelum pementasan, seluruh tiket telah terjual habis. Gladi Resik menjadi ruang bagi yang tidak berkesempatan mendapatkan tiket.

Pada pementasan sesungguhnya, tentulah hasilnya pasti bisa lebih baik. Maka, ayo jangan lewatkan. Saya tengah bersiap nih untuk bergerak ke Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta. Rencana pementasan akan dimulai pada pukul 19.30

Yogyakarta, 12 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun