Mohon tunggu...
Odhe Yumna
Odhe Yumna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka tulisan bermakna

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sunya

30 Maret 2023   10:19 Diperbarui: 30 Maret 2023   11:45 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seakan ditelan bumi

Emosi ini tak ada yang tersisa di diri

Sirna dan membingungkan pemiliknya

Memancarkan kasih dengan luap amarah

Namun...

Lautan kata terlontar begitu menyakitkan

Berdampak luka yang sangat dalam membara

Terkadang sumpah serapah ingin diucap

Namun akhirat berontak menolak

Manusia itu banyak berjasa

Sehingga sang kuasa begitu menyayangi

Perkataanya penuh kebodohan

Hanya robekan kecil diujung sampul

Membuatnya tak berharga dan usang

Mencela tanpa tahu

Dampak buruk yang melambai di hulu

Gemetar membayanginya setiap waktu

Terlalu sakit untuk mengungkapkan

Disebab lilitan wajah penuh amarah

Yang selalu menyapanya setiap salah

Ego memang...

Yang melintas hanya kesedihan sendiri

Tak menahu rasa yang berpadu

Menerawang bisu..

Membahas sendiri persoalan waktu

Rengkuhan yang selalu ia lakukan sendiri

Harapan tangan lain ada yang membantu

Namun kenyataan membuatnya ngilu

Karena yang terdekat pun ragu

Sunyi...

Mengharap ramai menghampiri

Tapi masa mengatakan..

Ramai pun kau selalu sendiri

Ciptaan memang menyebalkan

Membuka jalan tanpa beri arahan

Meninggalkan ditengah bara yang membakar

Munafiq..

Berlian membuatnya lupa arahan

Membabi buta ditengah kawanan sendiri

Menghunus mencari sasaran

Dan yang terkena adalah kawan.

Sadarlah diri..

Kembali..

Kembali kepada ilahi

Hamparan luas menjadi saksi

Betapa baiknya yang pencipta diri

Memberikan tangan untuk menaungi

Tak memandang jutaan jarum yang berdiri

Disekitar diri ini..

Sadarlah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun