Mohon tunggu...
Ode Abdurrachman
Ode Abdurrachman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Trading Blogger - Pemerhati Pendidikan | Ketua IGI Provinsi Maluku | Ketua Dikdasmen PDM Kota Ambon Guru, Pengajar, aktivis Muhammadiyah Kota Ambon

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merawat Profesi Guru dengan IGI (Ikatan Guru Indonesia)

9 Maret 2016   12:48 Diperbarui: 19 Maret 2016   22:50 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program perawatan guru IGI

Program IGI, fokus pada peningkatan mutu guru melaui pelaksanaan Forum ilmiah yang meilbatkan para guru, dengan pelaksanaan berbagai pelatihan, workshop, seminar dan berbagai program pendampingan peningkatan mutu lainnya. Program lainnya adalah publikasi karya guru, melaui jurnal, majalah dan buku berupa hasil karya tulis, seni dan berbagai kreativitas para guru. Program yang tak kalah menarik adalah layanan Internet berupa pemanfaatan Internet sebagai media pembelajaran dan media komunikasi global yang menghubungkan para guru dengan sosial media yang mendukung program pembelajaran di abad 21.

IGI di Maluku

Keberadaan guru IGI di propinsi Maluku sendiri sudah ada sejak 2008, ketika bebera guru secara mandiri melakukan pendaftaran secara online pada website IGI di internet, namun karena belum sempat membentuk kepengurusan dan melapor keberadaan guru IGI Maluku kepada pengurus pusat, maka puluhan para guru IGI yang telah mendaftar secara online tidak terkoordinir dengan baik.

Baru kemudian di akhir 2015, pada November 2015 ketika inisiator IGI mendapat mandat langsung untuk mendirikan IGI di seluruh Maluku secara organisatoris, maka dimulailah inisiasi dari kota ke kota yang ada di Maluku untuk mengenalkan visi dan misi IGI sekaligus memberikan pelatihan gratis kepada para guru di seluruh kabupaten kota.

Setidaknya hingga saat ini, Maret 2016 kepengurusan IGI sudah hadir di 5 Kabupaten kota yakni Kota Ambon, dan Tual, Kabuaten Buru, SBB, Maluku tengah dan SBT, segera menyusul pembentukan kabupaten Buru Selatan dan MBD.

Dalam berbagai kegiatannya IGI tidak mengandalkan pendanaan dari pemerintah atau pemerintah daerah, tetapi mengandalkan CSR (Corporate Soscial Responsibility), Respon sosial dari berbagai perusahan Nasional dan lokal termasuk para donatur yang menyisihkan sebagain penghasilannya untuk memajukan pendidikan di Maluku.

Beberapa perusahan nasional yang pernah bergerak menjadi mitra IGI di antaranya adalah Pertamina foundation, Acer, Telkom, Telkomse, Grup Bakrie, Group Kalla, Samsung, Biro perjalanan wisata dan terakhir Garuda Indonesia melalui fasilitas Garuda Miles untuk transportasi para guru dalam berbagai pelatihan berskala nasional.

Dengan cara seperti ini IGI bergerak mandiri, berusaha membantu para guru dan tentu meringkankan kinerja pemerintah daerah, dengan tidak membebani dana operasional pendidikan untuk kegiatan kemajuan pendidikan khususnya peningkatan mutu.

Manfaat IGI di kalangan Guru Maluku

Antusiasisme para guru yang merasa tercerahkan di berbagai pelatihan dan silaturahim sekaligus sosialisasi IGI diberbagai kota inilah yang menjadikan para guru tertarik bergabung di organisasi profesi yang tergolong masih segar ini. Kini data base IGI Pro Maluku mencatat setidaknya lebih dari 700 Guru IGI telah terdaftar  di 5 kabupaten Kota secara koliktif maupun secara online. Sebuah progres yang cukup membanggakan bahwa kami bisa memfasilitasi para guru dalam berbagai pelatihan murah dan tepat sasaran, termasuk di pelatihan gratis setiap bulannya di berbagai kota.      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun