"Bukan begitu, cuma ingin meluruskan saja."
Aku mulai jengkel, kali ini sungguh tak bisa menyembunyikan perasaanku yang kacau.Â
"Kamu juga tahu kan sejak awal gak ada yang lurus dan baik-baik saja antara aku dan mereka. Terutama Kia. Tapi aku gak pernah sangka akan seperti ini. Kalau cuma meng-hide aku di saat bahagianya karena ingin berbahagia dengan orang lain, aku terima. Tapi, kalau sampai enggan berbagi kesedihan padaku sebagai kawan, aku merasa gak berguna."
Denis mengangguk, "Aku paham, sekarang kamu pasti bertanya-tanya apa arti persahabatan jika tidak ada yang percaya dan leluasa membagikan keluh kesah bahkan kebahagiaannya kepada sesama."
"Atau ini terjadi karena aku membatalkan pertemuan hari minggu kemarin? Apa kamu tahu dimana letak kesalahanku?"
"Gak, kamu gak salah. Hanya saja..."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H