Mohon tunggu...
Ocyid
Ocyid Mohon Tunggu... Lainnya - In the Age of Information, being unknown is a privilege

Lun Yu 1.1: Sekalipun orang tidak mau tahu, tidak menyesali; bukankah ini sikap seorang Jun Zi - Kun Cu? - Lukas 12.57: Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? - QS 8.22: Indeed, the worst of living creatures in the sight of Allāh are the deaf and dumb who do not use reason

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Indonesia Berdasarkan Buku Klasik (Bagian 5): Palembang dalam Catatan Ma Huan (Yingyai Shenglan)

3 Juli 2024   00:54 Diperbarui: 3 Juli 2024   00:54 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan dalam buku meester Groeneveldt terkait peristiwa tahun 1377 - Dokpri

Beliau menjabarkan hal ini dari cakupan penglihatan dan pemahaman beliau – tetapi belum tentu dari narasi historis kerajaan San-bo-tsai atau San Fo-ch’i atau yang Mr. Mills identifikasi sebagai kerajaan Sriwijaya. 

Karenanya juga, beliau tidak memberikan informasi historis yang relevan, sebagaimana catatan dinasti Ming, khususnya tentang "penyusutan" wilayah kekuasaan San-bo-tsai, pergantian nama, dan perpindahan ibu kota.

Akan tetapi, pun shifu Ma Huan tidak menyertakan informasi-informasi sejarah yang relevan, sepertinya pernyataan beliau sebagai orang yang pernah menginjakkan kaki di (ibu kota baru) kerajaan San-bo-tsai digunakan sebagai acuan bahwa kerajaan San-bo-tsai berada di Palembang. 

Hal ini terlihat jelas dalam keterangan yang diberikan meester Groeneveldt pada catatan akhir beliau mengenai catatan sejarah dinasti Ming. Beliau menyatakan bahwa catatan shifu Ma Huan dalam Ying-yai Sheng-lan “terbukti” (evidently) juga digunakan oleh penulis catatan sejarah dinasti Ming (Groeneveldt, hal. 73) – walau beliau sendiri sebetulnya tidak menunjukkan/menjelaskan bukti-buktinya.

Dengan mengacu pada keterangan yang diberikan oleh meester Groeneveldt inilah, kesimpulan itu bisa didapatkan bahwa: kesalahpahaman identifikasi tentang San-bo-tsai yang dikatakan berada di Palembang kemungkinan baru terjadi setelah kedatangan shifu Ma Huan - atau setelah catatan beliau, Ying-yai Sheng-lan, yang bertarikh 1416 ini dibuat

Hal ini disebabkan, kemungkinannya, catatan inilah yang kemudian dijadikan rujukan - catatan yang dibuat oleh seorang saksi mata atau narasumber yang pernah datang langsung ke (ibu kota baru) kerajaan San-bo-tsai. 

Padahal, penceritaan catatan-catatan sejarah dinasti-dinasti di Cina tentang San-bo-tsai sebetulnya selalu mengarah pada “Chan-pi” (Jambi).

Jika shifu Ma Huan mengira bahwa San-bo-tsai yang telah berganti nama menjadi Ku-kang hanya sebatas wilayah Palembang (P’o-lin-pang), atau beliau menduga bahwa saat itu wilayah kerajaan San-bo-tsai hanya tinggal seluas wilayah ini, wajarlah jika beliau menyatakan bahwa wilayah kerajaan ini "tidaklah luas" (Groeneveldt, hal. 73 – Mills, hal. 99). 

Padahal, sekali lagi, wilayah kekuasaan kerajaan San-bo-tsai yang lama tidak semata berada di wilayah Palembang - tetapi juga di Jambi dan bahkan wilayah-wilayah lainnya, sebagaimana yang tertera pada awal catatan dinasti Sung (Song) bahwa kerajaan ini menguasai lebih dari 15 wilayah yang berbeda (Groeneveldt, hal. 62). 

Keterangan shifu Ma Huan ini juga memperkuat kesimpulan bahwa pada saat beliau mengunjungi kerajaan San-bo-tsai (yang pada saat itu sudah disebut “Ku-kang"), San-bo-tsai yang lama mungkin sudah runtuh atau tengah dalam proses keruntuhan.

Perihal keruntuhan San-bo-tsai ini sendiri pun sejatinya tersirat dalam keterangan-keterangan yang diberikan oleh catatan sejarah Cina, seperti keterangan yang diberikan setelah peristiwa raja Jawa yang mengirim orang untuk menghentikan dan menghabisi atau mengirim pulang utusan-utusan kaisar Cina pada sekitar 1377 - tahun yang sama dengan tahun Maharaja Prabu Hayam Wuruk disebut-sebut menundukkan Suvarnabhumi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun