Berdasarkanartikel pada www.worldatlas.com, Indonesiaadalah negara ke delapan penghasil tebu di dunia. Akan tetapi dikarenakankarena manajemen perkebunan yang buruk dan kurangnya kompetisi, produksi gulatebu di Indonesia tidak pernah mencapai potensi maksimalnya. Walaupun terdapatpermintaan domestik yang tinggi akan gula, tetapi fasilitas pengolahan yang adadi Indonesia tetap kurang memadai. Namun, walaupun dengan tantangan-tantanganyang ada, Indonesia tetap muncul sebagai salah satu dari 10 produsen tebusecara global. Indonesia juga mengimpor hasil olahan tebu dari negara-negaralain karena kurangnya industri yang dapat mengolah produksi gula sendiri untukdikonsumsi secara langsung.Â
Bersangkutandengan pembahasan di atas, hal tersebut juga berlaku untuk salah satu hasilolahan tebu yaitu brown sugar. Brown sugar adalah gula hasil olahantebu yang serupa dengan gula pasir hanya saja masih mengandung molasses. Molasses itu sendiri merupakan byproduct yang didapatkan dalam prosesmengolah tebu menjadi gula pasir. Masyarakat di Indonesia kerap menganggapbahwa gula merah adalah brown sugarketika pada nyatanya keduanya merupakan dua hal yang sangat berbeda. Brown sugar berasal dari tebu sedangkangula merah berasal dari nira pohon kelapa. Hasil produk olahan tebu berupa brown sugar sulit untuk ditemui dalampasar di Indonesia. Nyatanya, bila adapun merupakan produk import. Di sini,saya melihat sebuah kesempatan untuk membentuk suatu perusahaan yang megolahtebu lokal menjadi brown sugar.
PT. INDBROGA JAYA
Visi:
Ø  Menjadi Industri pengolah tebu lokal menjadi brown sugar terbaik di Indonesia
Misi:
Ø  Membudidayakan varietas paling unggul dari tanaman tebu
Ø  Memproduksi produk olahan tebu lokal yang memiliki mututinggi
Produk apa saja yang ditawarkan?
·    Light Brown Sugar   : tingkat molasses 3.5%Â
·    Dark Brown Sugar    : tingkat molasses 6.5%
·    Muscavado Sugar    : tingkat molasses > 6.5%
Mengapa BrownSugar?
Brown Sugar dalam proses produksinya tidak mengurangi kadar molassesyang memang sudah ada dalam tebu itu sendiri sehingga memiliki cita rasa yanglebih dibandingkan dengan gula pasir putih. Brownsugar juga mengandung mineral lebih dibandingkan dengan gula pasir putihwalaupun mungkin tidak berbeda banyak. Karena brown sugar pada umumnya tidak melalui proses refining, maka brown sugarmengandung lebih sedikit bahan-bahan kimia. Selain itu bisa dibilang brown sugar lebih organik karena tidakmelewati banyak proses tambahan dalam memproduksinya. Brown sugar juga memiliki banyak kegunaan selain untuk memasak danmembuat kue. Salah satunya adalah menjadi salah satu bahan pendukungproduk-produk kecantikan dan masih banyak lainnya.
Bagaimana analisis segmentasi, targeting dan positioning perusahaan?
Kamimensegmentasi pasar utama kami kepada industri-industri makanan dan minumanjuga kepada industri rumahan. Sedangkan untuk targeting, kami mentargetkan kepada industri pengolah makanan, restauran-restauran,toko-toko kue dan roti, café-café, juga industri-industri rumaham. Kami jugamengutamakan kualitas dari produk kami dengan harga yang bersaing.
Apakah investasi dalam bidang ini layak?
Perhitungansudah dibuat untuk menilai kelayakan dari bisnis ini. Berikut hasil perhitungankami:
·    Initial Investment     : Rp149,998,024,265.00
·    Total NPV          : Rp604,729,018,027.74
·    IRR               : 47%
·    PI                 : 7,57
Berdasarkanhasil perhitungan pada aspek finansial di atas, dapat disimpulkan bahwa proyekmengolah tebu menjadi brown sugaradalah layak untuk dijalankan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H