Mohon tunggu...
Lambertus Ga
Lambertus Ga Mohon Tunggu... Insinyur - Arsip Pribadi

Hidup adalah anugerah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Biarkan Kami Hidup Damai di Tanah Flobamora

12 Januari 2018   11:38 Diperbarui: 12 Januari 2018   13:54 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://jpickapusinmedan.or.id

Masyarakat Nusa Tenggara Timur adalah masyarakat yang sudah hidup dalam kerukunan dan saling menghargai satu dengan lainnya dan itu sudah menjadi tradisi/budaya turun temurun yang telah diajarkan oleh orang tua kepada anak - anak sejak dini, namun dengan semakin berkembangnya teknologi dan dunia politik saat ini mengakibatkan apa yang telah diajarkan sangat mempengaruhi pada menurunnya rasa saling menghargai, menghormati itu. 

Kalau kita melihat akhir - akhir ini hampir disemua wilayah terjadinya kekikisan nilai - nilai budaya yang dimiliki oleh setiap anak bangsa, karena hampir disetiap pemberitaan media selalu ada pemberitaan tentang bentrokan bahkan pembunuhan yang mengakibatkan kehilangan nyawa, harta benda dan lain sebagainya.

Beberapa kejadian masa lalu yang pernah terjadi di Nusa Tenggara Timur adanya bentrokan di kupang pada tahun 1998 mengakibatkan setidaknya 11 Mesjid, 1 Mushola dan beberapa rumah serta pertokoan milik warga. 

Terus Kamis Berdarah Sumba Barat dan pada tahun 2013 kembali di sumba barat daya terjadi kerusuhan yang mengakibatkan kehilangan nyawa manusia dan masih banyak kejadian - kejadian atau kerusuhan yang terjadi diseantero Nusa Tenggara Timur.

Saat sekarang ini kita diperhadapkan dengan adanya suasana politik PILKADA serentak yang mulai memanas dengan adanya pertemuan - pertemuan dan dalam pertemuan - pertemuan itu adanya orasi - orasi yang menyinggungkan perasaan sesama, kelompok, etnis, ras dan agama yang mengakibatkan pada situasi yang semakin rumit namun seharusnya kita sesama Putra/i NTT harus saling mendukung dan saling melengkapi, dan bukan sebaliknya yang saling menjatuhkan.

Sebagai putra/i NTT yang dikenal dengan semboyan FLOBAMORA dan hidup damai, aman dan rukun sehingga NTT menjadi salah satu Propinsi yang menjadi tujuan studi oleh beberapa daerah untuk melihat dan merasakan secara langsung rasa damai, aman dan rukun itu sehingga dari hari ke hari semakin banyaknya wisatawan - wisatawan juga ikut berkunjung ke NTT dan itu semua akan berdampak pada perekonomian dan pendapatan daerah.

Karena itu kita sebagai Putra/i NTT mari kita kembali menghidupkan nilai - nilai dan tata karma kita sebagai orang timur yang cinta budaya leluhur kita, sebab leluhur kita telah mengajarkan untuk saling menghargai, menghormati dan saling menyayangi sebagai satu tali persaudaraan yang rukun, aman dan damai.

Kita sebagai Putra/i NTT yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan didaerah ini perlu membekali diri untuk menciptakan suasana aman, damai dan rukun dengan demikian kita akan menjadi orang - orang disegani bukan karena otot tapi karena budaya kita yang cinta damai.

Wahai para pegiat politik jangan mengajarkan kami putra/i NTT dengan hal - hal yang memprovokasi yang dapat memecah belahkan kami, karena kami ingin hidup damai ditanah FLOBAMORA. 

Sudah cukup bagi kami kejadian - kejadian masa lalu dan sekarang kami merajutnya kembali kepada budaya dan tradisi kami yang punya rasa ingin saling menghargai, saling menghormati dan saling menolong sekalipun kami hidup dalam keberagaman, karena memang kami terlahir dari perbedaan oleh nenek moyang kami tapi kami tetap satu dalam rasa cinta akan sesama.

Kita sebagai Putra/i Flobamora yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras, mari kita bergandengan tangan dalam membangun Flobamora kearah yang lebih baik dengan cara kita karena kitalah sebagai penerus yang akan membangun Flobamora ini. 

Janganlah kita terpengaruh dengan segala rayuan politik yang bisa saja membuat kita membangan jurang pemisah sesama anak - anak Flobamora sebab kalau bukan kita yang mambangun flobamora, siapa lagi? Karena memang kita anak - anak Flobamora cinta Damai. 

Mari kita bersama - sama menjaga kedamaian ditanah Flobamora, karena itu pemangku kepentingan Politik janganlah memprovokasi kami dengan kata - kata manis sebab kami ingin hidup damai di tanah Flobamora seperti yang telah diajarkan oleh leluhur kami.

Sehingga cita - cita dan harapan kami akan hidup boleh tercapai dengan berlandaskan BHINEKA TUNGGAL IKA yaitu biar kami berbeda - beda tapi kami satu sebagai satu tali persaudaraan karena kami Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yaitu Bahasa Indonesia yang dalam satu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sekali NKRI tetap NKRI karen hidup dan mati kami hanya untuk NKRI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun