Mohon tunggu...
Jim Nurian
Jim Nurian Mohon Tunggu... Lainnya - jangan luput, hanya menghilang

dalam sunyi malam ini, parasmu ramai terbayang di kerumunan hujan. berdamai dengan pelangi yang luput, menjelma kenangan yang setiap pagi ku seruput.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Petaka Lawan Persebaya, Peluang Juara Arema FC Resmi Pupus, Siapa yang Salah?

16 Maret 2022   17:02 Diperbarui: 16 Maret 2022   17:09 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat Selasa, 15 Maret 2022 lalu, Arema FC menderita kekalahan kelima mereka musim ini melawan kandidat terkuat juara BRI Liga 1, Bali United.

Harus diakui, kekalahan 0-1 melawan Persebaya menjadi titik balik menurunnya performa Arema setelah 23 laga tak terkalahkan.

Sejak kekalahan itu, Arema langsung menderita empat kekalahan dari lima laga sekaligus. Dan parahnya, mereka kalah dari tiga pesaing kuat juara musim ini, yakni Bali United, Persebaya, dan Persib Bandung.

Banyaknya hasil imbang yang tak perlu juga menjadi petaka. Apa lagi secara kualitas permainan,2harus diakui Arema menjadi yang terlemah di antara lima tim teratas BRI Liga 1.

Pola permainan yang tak jelas yang terkadang membuat para penonton bingung dan kesal sendiri.

Nilai plus dari permainan Arema musim ini adalah transisi mereka dari menyerang ke bertahan, namun tak berlaku sebaliknya.

Lini tengah solid yang dikomandoi Renshi Yamaguchi, entah bersama Hanif maupun Jayus, cukup bisa menjaga keseimbangan ketika berada di bawah tekanan lawan.

Namun kurangnya pemain kreatif di lini serang membuat permainan Arema sangat monoton. Kualitas passing, umpan, shooting, dan skill individu pun terbatas. Kalah jauh dengan striker asing Carlos Fortes.

Kalau boleh dibilang, performa Arema musim ini bisa terangkat oleh empat pemain asing baru mereka.

Menurut saya pribadi, Mereka berempat lah yang menjadi pemain terbaik Arema sejauh ini. Bahkan pemain-pemain lokal pun tidak ada yang setidaknya mendekati kualitas mereka.

Mungkin terkecuali Bagas Adi, Diego, dan Fabiano yang masih cukup solid menjaga kedalaman.

Tetapi untuk lini depan, tak ada yang bisa selalu memanjakan Carlos Fortes dengan umpan-umpan matang maupun passing-passing tepat sasaran.

Kebanyakan Fortes yang membuka ruang, memberi bola, hingga finishing sekalipun.

Mungkin Yudo yang menurut saya bisa cukup membantu dengan pergerakan-pergerakan cepatnya.

Di lini tengah, Hanif dan Jayus sebenarnya cukup baik, namun kematangan Renshi memang harus diakui. Ia selalu bermain stabil dan konsisten.

Beruntung sekali Arema memiliki tipe gelandang seperti Renshi.

Selain itu, penambahan amunisi baru Arema di pertengahan musim lalu tidak terlalu memberikan dampak signifikan.

Mungkin Fabiano yang sekarang sudah diberi kepercayaan berduet dengan Sergio Silva di lini belakang. Tetapi itu pun karena Bagas Adi sedang tidak bisa tampil.

Jujur, masuknya Genta, Sute, dan Ryan Kurnia tak begitu berdampak besar. Ryan dengan Febri Eka sebenarnya sebelas dua belas.

Sandi Sute mungkin yang penampilannya cukup baik, walau harus bertransformasi posisi menjadi gelandang serang.

Inilah yang saya maksud, kurangnya gelandang-gelandang kreatif. Arema punya terlalu banyak gelandang box-to-box yang dipaksa meng-create serangan di lini depan.

Sementara Genta pun kurang terlihat penampilannya. Sering kali masuk sebagai pengganti, tapi hampir tak pernah memberikan perubahan yang berarti.

Inilah Arema musim ini. Jadi, siapa yang harus disalahkan?

Rasanya tak benar kalau sepenuhnya menyalahkan pelatih. Harus diakui pola bertahan Arema cukup rapi di bawah Almeida.

Walau kendala sejauh ini memang di lini tengah dan depan.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun