Mohon tunggu...
Jim Nurian
Jim Nurian Mohon Tunggu... Lainnya - jangan luput, hanya menghilang

dalam sunyi malam ini, parasmu ramai terbayang di kerumunan hujan. berdamai dengan pelangi yang luput, menjelma kenangan yang setiap pagi ku seruput.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi untuk "Yang Mulia"

27 Agustus 2021   22:56 Diperbarui: 27 Agustus 2021   23:14 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://pixabay.com/

yang terurai huruf-hurufnya dan tak sanggup kau baca --

menjelma tanduk hipokrisi yang kau khianati

Tak ada yang percaya pada tuan tak berlengan itu,

yang igauannya hanya bercengkerama dengan burung-burung

dan bernaung di bawah pohon rindang saat

matahari memeluk bumi dengan cahaya merahnya.

Kau biarkan angin-angin sopan menjamahmu,

membiarkanmu larut dalam gelap yang tak bergeming.

Sibuk meracuni diri dengan nyata-nyata yang terbaring

di altar gedung para nyaring.

Di meja bundar tempat berkumpulnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun