Mohon tunggu...
octavian
octavian Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

belajar menuangkan isi pikiran ke dalam tulisan, walau tidak sempurna paling tidak apa yang ada di kepala bisa tertuang dan tidak hilang ditelan waktu

Selanjutnya

Tutup

Politik

'SARA' di Pilkada DKI 2017, Merupakan Perjudian Dengan Taruhan Besar

13 November 2016   01:21 Diperbarui: 13 November 2016   01:39 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Benturan dengan rasa keadilan

Dalam melaksanakan program kerja, tidak tertutup kemungkinan  sebagian warga akan terimbas baik positif maupun negatif, kalau yang kena imbas positif akan bersyukur akan tetapi yang terkena imbas negatif sudah pasti respon’nya adalah perlawanan.

Beberapa kasus yang paling mengemuka selama Ahok memimpin dan paling banyak menyita perhatian adalah masalah relokasi warga dari tanah negara ke rusunawa. Bagi pejabat lain, mungkin menghadapi satu lokasi relokasi warga saja sudah cukup memusingkan, tapi bagi Ahok justru program relokasi warga ini terjadi untuk beberapa lokasi sekaligus secara berkesinambungan sesuai ketersediaan rusunawa. Bisa dibayangkan betapa ramai’nya media cetak dan elektronik dipenuhi berita seperti ini, belum lagi beberapa oknum pejabat, politisi maupun lembaga masyarakat ikut campur meramaikan.

Terus terang, program yang tidak populer ini seharusnya membuat citra Gubernur merosot tajam, yang terjadi adalah sebagian warga merasa apa yang dilakukan Gubernur sudah benar demi untuk kemajuan ibukota dan sebagian warga yang terkena relokasi’pun tidak dibiarkan merana karena mereka diberikan ‘full facility’ mulai dari kelengkapan tempat tinggal dan isi serta benefit lainnya sebagai warga seperti KK, KJP dan KJS.

Beberapa oknum politisi dan lembaga masyarakat boleh saja punya nada miring atas hal ini, tapi berdasarkan respon warga secara umum akhirnya Ahok memenangkan pertarungan ini.

5. SARA

Setelah semua cara yang ditempuh hampir tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan akhirnya dikeluarkanlah senjata pamungkas untuk menjegal laju dari Ahok. Dan untuk kesekian kalinya jika ini yang dijadikan taruhan makan risiko’nya juga besar.

Untuk taruhan sebelum ini, siapa saja bisa menang tergantung bagaimana dalam memainkan peran dan memberikan hasil, baik itu hasilnya berupa pencitraan atau hasilnya asli karena pemakai’lah yang akan menguji dan menikmati hasilnya.

Tapi untuk yang satu ini apa hendak dikata, Ahok tidak minta dilahirkan sebagai keturunan Tionghoa, dan sejak kecil dia sudah kristen dan ketika dewasa’pun tetap memutuskan sebagai kristen. Di awal posisi’nya masih terbilang aman, akan tetapi bagai menunggu durian runtuh saja maka begitu ada yang memelintir  hal yang sensitif ini maka peluang menjatuhkan citra Ahok terbuka luas. Nah inilah yang dimainkan sebagai taruhan terakhir dan sampai saat ini masih berlangsung.

Bagaimana hasil akhirnya, biarlah proses hukum yang akan menentukan. Akan tetapi melihat perjudian dengan faktor SARA sebagai taruhan rasanya tidak pantas dipertontonkan kepada masyarakat luas, mengapa demikian ? satu saja jawabannya yaitu dalam dunia ini apresiasi diberikan kepada orang yang mempunyai kinerja baik dan memberikan kontribusi bukan karena apa warna kulit, suku dan kepercayaannya. 

Jika Ahok lolos maka bisa dibayangkan reaksi yang akan terjadi, akan ada sebagian masyarakat yang tidak terima dengan keputusan tersebut. Jika tidak lolos’pun sebagian lain akan melakukan perlawanan. Dari beberapa pantauan di sosmed dan media pihak yang setuju Ahok tidak bersalah dan bersalah tidak lagi terbagi kepada minoritas ataupun mayoritas, bahkan dalam satu agama’pun perbedaan sikap itu sudah mulai muncul dan semakin hari semakin tajam. Itu sebabnya penulis katakan taruhan kali ini sangat besar dampak’nya, karena siapapun yang memenangkan taruhan ini maka pihak yang lain akan memiliki luka yang sulit sembuh atau kalaupun sembuh akan memerlukan waktu yang  cukup lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun