Kebangkrutan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) terjadi dikarenakan oleh utang yang besar dan menurunya tingkat konsumsi masyarakat sejak 2020 sehingga harus mengurangi karyawan dari tahun ke tahun. Manajemen keuangan yang kurang baik juga dapat menjadi masalah yang besar bagi sebuah perusahaan. Tanpa manajemen yang baik maka perusahaan tidak akan berjalan dengan baik dan memiliki masalah masalah yang terus bermunculan. Beberapa dampak dari kebangkrutan PT Sritex terhadap industri tekstil di Indonesia seperti hilangnya pekerjaan bagi karyawan PT Sritex, perusahaan tekstil kecil hingga menengah harus mencari pemasok bahan tekstil baru pengganti PT Sritex, penghasilan negara dari hasil ekspor tekstil akan berkurang bahkan akan muncul pesaing baru dari negara negara lain sehingga ekspor tekstil dari Indonesia akan kesulitan bersaing di pasar global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H