Mohon tunggu...
Octadiaz Raditya Putra
Octadiaz Raditya Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perencanaan Willayah dan Kota UNS

Pernah hobi basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Terhadap Industri Tekstil di Indonesia Apabila Sritex Bangkrut

2 Desember 2024   21:21 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:48 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

PT Sri Rejeki Isman atau yang sering dikenal dengan nama Sritex adalah salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia. Pabrik yang sudah berdiri sejak 1966 ini sangat berjaya hingga dapat mengekspor hasil tekstil ke seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri. Namun tampaknya kejayaan tersebut tidak bisa bertahan lebih lama lagi, dikarenakan pada tahun 2024, PT Sritex dinyatakan memiliki utang sebesar Rp14,64 Triliun. Kebangkrutan Sritex tidak hanya menjadi berita hangat di Indonesia, namun juga menimbulkan efek terhadap industri tekstil di Indonesia dan luar negeri.

Penyebab PT Sritex Memiliki Hutang 

Penyebab PT Sritex terlilit utang yang begitu besar dimulai pada awal tahun 2020 tepatnya pada saat covid mulai menjadi pandemi. Pada awal pandemi, ekonomi hampir di seluruh dunia mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan ekonoomi diakibatkan oleh penurunan permintaan global. Tidak hanya UMKM, tetapi perusahaan besar seperti PT Sritex juga merasakan dampaknya.Selain itu manajemen keuangan yang kurang baik juga berpengaruh terhadap utang yang dimiliki PT Sritex Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah utang Sritex tembus Rp 14,64 triliun. Jumlah tersebut adalah total utang tercatat Sritex kepada 27 bank dan tiga perusahaan multifinance per September 2024. Menurut beberapa sumber yang terpercaya, PT Sritex sering menunda bahkan seakan tidak peduli dengan utang yang dimilikinya sehingga menumpuk dan PT Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang.

Dampak Terhadap Industri Tekstil di Indonesia

Kebangkrutan PT Sritex menimbulkan dampak yang cukup besar untuk industri tekstil di Indonesia. PT Sritex telah menjadi lapangan pekerjaan bagi ribuan orang. Tercatat pada bulan Desember 2020, PT Sritex memiliki karyawan lebih dari 18 ribu. Tetapi pada bulan Juni 2024 PT Sritex hanya memiliki karyawan kurang dari 12 ribu, penurunan jumlah karyawan ini seiring dengan putusan pailit yang dialami PT Sritex. Hal ini menimbulkan kekhawatiran pada karyawan yang masih bekerja pada PT Sritex. Apabila PT Sritex benar benar bangkrut maka ada sekitar 11 ribu orang yang harus mencari pekerjaan baru. Lonjakan pengangguran dapat mempengaruhi ekonomi lokal seperti menurunya konsumsi rumah tangga dan menurunya kesejahteraan rumah tangga.

PT Sritex Sebagai Pemasok Utama

Perusahaan tekstil kecil hingga menengah banyak yang masih menjadikan PT Sritex sebagai pemasok bahan tekstil utama mereka.Hal tersebut dikarenakan kualitas dan kuantitas hasil tekstil dari PT Sritex yang menjanjikan. Kebangkrutan PT Sritex dapat menganggu para pengusaha tekstil kesulitan mencari pemasok bahan tekstil. Pengusaha tekstil harus mencari jalan alternatif pengganti PT Sritex yang mungkin dengan harga yang lebih tinggi dan menyebabkan naiknya harga-harga produk tekstil di Indonesia. Selain harga yang mungkin berubah, kualitas produk tidak bisa disamakan dengan produk hasil dari PT Sritex. Sehingga hal ini dapat berpengaruh terhadap ekspor tekstil Indonesia.

Dampak Terhadap Ekspor Tekstil

Dampak terhadap ekspor tekstil di Indonesia dapat terpengaruh. PT Sritex telah mengekspor hasil produknya ke lebih dari 100 negara. Apabila PT Sritex benar-benar bangkrut maka pendapatan hasil ekspor tekstil akan menurun secara signifikan. Pasar tekstil dunia pun dapat diambil alih oleh negara negara lain. Kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering impor dari negara lain seperti China dan tidak membeli produk produk tekstil lokal juga dapat menurunkan pendapatan hasil ekspor Indonesia.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun