Mohon tunggu...
Maida Rossa Badriyah
Maida Rossa Badriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang belum siap menjadi dewasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemiskinan: Masalah yang Tidak Pernah Selesai di Indonesia

7 Januari 2025   21:50 Diperbarui: 7 Januari 2025   21:47 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2024/07/01/2370/persentase-penduduk-miskin-maret-2024-turun-menjadi-9-03-persen-.html

Jika mendengar kata kemiskinan, pasti kalian sudah sering dengar, bukan? Kemiskinan memang menjadi masalah yang tidak pernah selesai di Indonesia. Semua manusia di dunia ini tidak ada yang ingin merasakan yang namanya kemiskinan. Kemiskinan dapat terjadi karena banyak faktor, salah satunya karena pembangunan yang tidak merata. Lalu, bagaimana kondisi kemiskinan yang ada di Indonesia?

Sumber: https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2024/07/01/2370/persentase-penduduk-miskin-maret-2024-turun-menjadi-9-03-persen-.html
Sumber: https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2024/07/01/2370/persentase-penduduk-miskin-maret-2024-turun-menjadi-9-03-persen-.html

Menurut informasi dari BPS (Badan Pusat Statistik), presentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2024 mengalami penurunan dibandingkan dengan Maret 2023. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang, menurun 0,68 juta orang terhadap Maret 2023 dan menurun 1,14 juta orang terhadap September 2022. Tetapi, melihat jumlah penduduk di Indonesia yang sebanyak ratusan juta orang, angka tersebut bukan apa-apa. Masih banyak masyarakat miskin yang perlu disejahterakan.

Sumber: https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2024/07/01/2370/persentase-penduduk-miskin-maret-2024-turun-menjadi-9-03-persen-.html
Sumber: https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2024/07/01/2370/persentase-penduduk-miskin-maret-2024-turun-menjadi-9-03-persen-.html

Berdasarkan infografis yang dibagikan oleh BPS tersebut menunjukkan bahwa ada ketimpangan antara penduduk miskin di pedesaan dan perkotaan. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa penduduk miskin di perkotaan pasti lebih sedikit dibandingkan dengan penduduk miskin di pedesaan, terutama penduduk di luar Pulau Jawa. Penduduk miskin di Pulau Jawa pun tidak kalah banyaknya, presentase penduduk miskin di perkotaan adalah 7,22% sedangkan, di pedesaan adalah 11,32%. Data tersebut membuktikan bahwa, meskipun pemerintah lebih memperhatikan Pulau Jawa bukan berarti pemerintah berhasil memberantas kemiskinan di Pulau Jawa itu sendiri.

Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan

  • Sulit Mendapat Pekerjaan: Banyak lulusan SMA sederajat yang kalah saing dengan lulusan S1. Zaman sekarang juga sedang marak banyak orang yang diterima bekerja dengan menggunakan "orang dalam" ataupun dengan cara menyogok
  • Faktor Usia: Penduduk yang sudah lanjuta usia bahkan yang baru berumur 30-40 tahun saja sudah sulit mendapatkan pekerjaan.
  • Rendahnya Penghasilan: Kebutuhan di Indonesia yang terus meningkat tidak diiringi dengan upah yang setara menjadi permasalah yang serius di Indonesia.
  • Hilangnya Pekerjaan: Covid-19 yang membuat sebagian besar masyarakat Indonesia kehilangan pekerjaannya.
  • Bantuan Sosial yang Tidak Tepat Sasaran: Salah satu cara pemerintah untuk menanggulangi masalah kemiskinan adalah dengan cara memberikan bantuan. Sayangnya, bantuan yang diberikan oleh pemerintah tersebut banyak yang tidak tepat sasaran. Banyak masyarakat yang membutuhkan tetapi tidak mendapatkan bantuan tersebut.

Solusi

Dalam setiap permasalahan pasti memiliki penyelesaian atau Solusi. Meskipun, mungkin saja Solusi tersebut belum memiliki hasil atau belum dapat merubah apapun. Pemerintah Indonesia memiliki beberapa strategi untuk memberantas kemiskinan, yaitu:

1. Menurunkan beban pengeluaran: Pemerintah dapat memberikan bantuan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa dan Program Keluarga Harapan (PKH).

2. Meningkatkan pendapatan: Pemerintah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun