Jika mendengar kata kemiskinan, pasti kalian sudah sering dengar, bukan? Kemiskinan memang menjadi masalah yang tidak pernah selesai di Indonesia. Semua manusia di dunia ini tidak ada yang ingin merasakan yang namanya kemiskinan. Kemiskinan dapat terjadi karena banyak faktor, salah satunya karena pembangunan yang tidak merata. Lalu, bagaimana kondisi kemiskinan yang ada di Indonesia?
Menurut informasi dari BPS (Badan Pusat Statistik), presentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2024 mengalami penurunan dibandingkan dengan Maret 2023. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang, menurun 0,68 juta orang terhadap Maret 2023 dan menurun 1,14 juta orang terhadap September 2022. Tetapi, melihat jumlah penduduk di Indonesia yang sebanyak ratusan juta orang, angka tersebut bukan apa-apa. Masih banyak masyarakat miskin yang perlu disejahterakan.
Berdasarkan infografis yang dibagikan oleh BPS tersebut menunjukkan bahwa ada ketimpangan antara penduduk miskin di pedesaan dan perkotaan. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa penduduk miskin di perkotaan pasti lebih sedikit dibandingkan dengan penduduk miskin di pedesaan, terutama penduduk di luar Pulau Jawa. Penduduk miskin di Pulau Jawa pun tidak kalah banyaknya, presentase penduduk miskin di perkotaan adalah 7,22% sedangkan, di pedesaan adalah 11,32%. Data tersebut membuktikan bahwa, meskipun pemerintah lebih memperhatikan Pulau Jawa bukan berarti pemerintah berhasil memberantas kemiskinan di Pulau Jawa itu sendiri.
Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
- Sulit Mendapat Pekerjaan: Banyak lulusan SMA sederajat yang kalah saing dengan lulusan S1. Zaman sekarang juga sedang marak banyak orang yang diterima bekerja dengan menggunakan "orang dalam" ataupun dengan cara menyogok
- Faktor Usia: Penduduk yang sudah lanjuta usia bahkan yang baru berumur 30-40 tahun saja sudah sulit mendapatkan pekerjaan.
- Rendahnya Penghasilan: Kebutuhan di Indonesia yang terus meningkat tidak diiringi dengan upah yang setara menjadi permasalah yang serius di Indonesia.
- Hilangnya Pekerjaan: Covid-19 yang membuat sebagian besar masyarakat Indonesia kehilangan pekerjaannya.
- Bantuan Sosial yang Tidak Tepat Sasaran: Salah satu cara pemerintah untuk menanggulangi masalah kemiskinan adalah dengan cara memberikan bantuan. Sayangnya, bantuan yang diberikan oleh pemerintah tersebut banyak yang tidak tepat sasaran. Banyak masyarakat yang membutuhkan tetapi tidak mendapatkan bantuan tersebut.
Solusi
Dalam setiap permasalahan pasti memiliki penyelesaian atau Solusi. Meskipun, mungkin saja Solusi tersebut belum memiliki hasil atau belum dapat merubah apapun. Pemerintah Indonesia memiliki beberapa strategi untuk memberantas kemiskinan, yaitu:
1. Menurunkan beban pengeluaran: Pemerintah dapat memberikan bantuan sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa dan Program Keluarga Harapan (PKH).
2. Meningkatkan pendapatan: Pemerintah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
3. Mengurangi kantong-kantong kemiskinan: Pemerintah dapat melakukan regionalisasi bantuan sosial.
4. Kolaborasi multistakeholder: Pemerintah dapat melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan rencana aksi bersama.
5. Meningkatkan akses layanan dasar: Pemerintah dapat meningkatkan akses dan kualitas layanan dasar seperti pendidikan, perawatan kesehatan, air bersih, sanitasi, dan perumahan.
6. Membangun rumah murah: Pemerintah dapat menjalankan program pembangunan rumah murah atau subsidi perumahan.
7. Memperbaiki lingkungan permukiman kumuh: Pemerintah dapat memperbaiki lingkungan permukiman kumuh untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H